Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) menggeliat. Emiten semen ini membukukan volume penjualan semen sebanyak 1,41 juta ton pada Maret 2021. Analis BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra menyebut, realisasi penjualan INTP ini naik 13,5% secara tahunan atau year-on-year (YoY).
Maxi menyebut, pertumbuhan tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan industri semen domestik yang sebesar 11,4% YoY. Jawa Barat dan Banten, sebagai pasar utama INTP, tumbuh 7,9% YoY menjadi 0,52 juta ton. Angka ini cukup substansial dibandingkan dengan penurunan yang terjadi pada Februari 2021 dimana terjadi penurunan sebesar 7,5% YoY.
Sementara penjualan di Sumatra mencatat angka peningkatan penjualan yang baik, dengan pertumbuhan volume penjualan 56,1% YoY menjadi 0,2 juta ton.
Baca Juga: Penjualan semen Indocement (INTP) tumbuh di kuartal I 2021
Maxi meyakini permintaan semen mulai membaik pada Maret 2021 seiring dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pada tahun ini, yakni sebesar 3,06% -3,52%.
“Untuk INTP, kami perkirakan akan membukukan pertumbuhan volume penjualan antara 4% dan 5% YoY di 2021,” tulis Maxi dalam riset, Jumat (23/4) .
BNI Sekuritas memperkirakan INTP dapat membukukan pendapatan dan laba bersih masing-masing sebesar Rp 15,3 triliun dan Rp 1,9 triliun tahun ini, tumbuh sebesar 7,8% untuk pendapatan dan 3,0% untuk laba bersih .
Proyeksi ini sudah sebanding dengan pendapatan pada 2019 (pra-pandemi). Hal ini karena BNI Sekuritas meyakini INTP memiliki kemampuan untuk meningkatkan efisiensi melalui peningkatan penggunaan bahan bakar alternatif dan batubara kalori rendah.
Konstituen Indeks Kompas100 ini juga mempertahankan pangsa pasar dengan meluncurkan merek Rajawali yang mulai merambah di wilayah pasar Jawa Timur tahun ini, mengikuti kesuksesan penetrasi di Jawa Barat dan Jawa Tengah .
INTP juga memiliki terminal di Palembang dan Lampung untuk menjangkau lebih banyak wilayah potensial lainnya.
BNI Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham INTP dengan target harga Rp 17.600 per saham.
Selanjutnya: Konsumsi semen domestik terdongkrak insentif PPN di sektor properti
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News