Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT) akan gencar berekspansi dalam beberapa tahun ke depan. Emiten yang dulu bernama PT Pusako Tarinka Tbk ini sebelumnya hanya memiliki satu hotel yakni Pusako di Bukit Tinggi, Padang. Tapi ke depannya, manajemen akan mengoperasikan hotel lebih banyak.
"Tiga hingga lima tahun lagi, kami akan mengoperasikan 20 hotel budget," tandas Suwito, Direktur Utama PSKT, (26/8).
Dia bilang, rata-rata hotel yang dibangun akan memiliki 140 kamar. Dengan asumsi tersebut, maka nilai investasi pembangunannya sekitar US$ 7 juta hingga US$ 8 miliar termasuk akuisisi lahannya.
Sejak tahun 2012 lalu, PSKT telah membangun tujuh hotel di sejumlah kawasan seperti Makassar, Surabya, Palembang, Pekanbaru dan sejumlah kawasan lain yang semuanya merupakan hotel budget. Sementara, sisa tahun perseroan akan membangun tiga hotel lagi di Karawang, Cikini, dan Tendean.
Atas dasar ekspansi inilah manajemen gencar menggelar aksi korporasi mencari pendanaan melalui pasar modal. PSKT baru saja memperoleh persetujuan private placement sekitar Rp 77,68 miliar yang diperoleh dari pelepasan 135,3 juta saham dengan kisaran harga saham Rp 574,04 per saham.
Belum lama ini, PSKT juga menggelar rights issue senilai Rp 635,5 miliar. Angka itu diperoleh setelah PSKT melepas 1,27 miliar saham baru di harga Rp 500 per saham. Aksi korporasi ini sekaligus menjadi pintu masuk backdoor listing Grup Air Asia melalui dua perusahaan afiliasi, Red Planet Holdings (Indonesia) Limited (RPHI) dan dan PT Crio Indonesia (Crio). Bahkan, mereka menjadi pemilik mayoritas.
Dana itu akan akan dialokasikan khusus untuk mengakuisisi 13 perusahaan yang bergerak di bidang hotel. Seluruh hotel itu adalah milik RPHI dan Crio.
"Berkali-kali melepas saham tentunya ada efek dilusi, tapi di sisi lain, kan, kue portofolio kami tentu akan semakin besar," jelas Suwito.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News