kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rebuild Tanur 4 Rampung, Produksi Nikel Vale Indonesia (INCO) Bakal Lebih Ngegas


Jumat, 28 Oktober 2022 / 13:41 WIB
Rebuild Tanur 4 Rampung, Produksi Nikel Vale Indonesia (INCO) Bakal Lebih Ngegas
ILUSTRASI. Aktivitas pekerja pada fasilitas pengolahan nikel PT Vale Indonesia Tbk (INCO).


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi nikel PT Vale Indonesia Tbk (INCO) tercatat naik di periode kuartal ketiga 2022. INCO memproduksi 17.513 metrik ton nikel dalam matte pada triwulan ketiga tahun 2022

Volume produksi INCO di periode ini 39% lebih tinggi dibandingkan dengan volume produksi yang direalisasikan pada triwulan kedua 2022, dimana pada periode tersebut produksi INCO hanya sebesar 12.567 metrik ton.

Asal tahu, kenaikan produksi ini terutama disebabkan oleh selesainya pembangunan kembali tanur 4 pada Juni 2022. Di saat yang sama, INCO berhasil meningkatkan kapasitas tanur 4 pada kuartal kedua 2022.

Bernardus Irmanto, Chief Financial Officer Vale Indonesia mengatakan, pihaknya tetap berusaha untuk mengoptimalkan produksi nikel matte di  kuartal keempat. Namun, ia mengatakan tetap ada beberapa tantangan untuk bisa mencapai target produksi 2022. Sebagai gambaran, INCO memasang target produksi sebanyak 65.000 ton nikel matte di tahun ini.

Baca Juga: Wintermar Offshore (WINS) Catatkan Rugi Bersih US$ 2,06 Juta Per September 2022

Sepanjang periode sembilan bulan pertama 2022, produksi nikel matte INCO sebesar 43.907  metrik ton. Angka ini masih lebih rendah 9% dibanding  realisasi produksi pada periode yang sama tahun 2021 yang sebesar 48.373 metrik ton nikel dalam matte.

Irmanto tidak merinci lebih jelas terkait proyeksi produksi tahun depan. Yang jelas, Irmanto menegaskan, produksi nikel Vale Indonesia untuk tahun depan akan lebih tinggi dibanding 2022 dengan kembalinya operasional tanur 4.

“Namun, perlu dilihat juga kadar nikel dari tambang kami dan juga jadwal pemeliharaan sepanjang tahun,” kata Irmanto kepada Kontan.co.id, Jumat (28/10)

INCO berhasil mencetak kinerja positif sepanjang sembilan bulan pertama 2022. Emiten penghuni Indeks Kompas100 ini membukukan laba bersih senilai US$ 168,38 juta. Jumlah ini naik  37% dari laba bersih per kuartal ketiga 2021 sebesar US$ 122,93 juta

Alhasil, laba bersih per saham dasar dan dilusian INCO naik menjadi US$ 0,0169 dari sebelumnya hanya US$ 0,0124.

Baca Juga: Alkindo Naratama (ALDO) Catatkan Laba Bersih Rp 60,15 Miliar pada Kuartal III-2022

Melansir laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia, Jumat (28/10), kenaikan laba bersih INCO sejalan dengan kenaikan pendapatannya. INCO tercatat membukukan pendapatan senilai US$ 873,77 juta, naik 27,29% dari pendapatan di periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 686,43 juta.

Kenaikan pendapatan INCO tidak terlepas dari naiknya realisasi harga jual nikel yang lebih tinggi, dimana rata-rata realisasi harga nikel pada sembilan bulan pertama 2022 naik 41% secara tahunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×