kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Rebound harga tembaga hanya sementara


Rabu, 04 Maret 2015 / 14:38 WIB
Rebound harga tembaga hanya sementara
ILUSTRASI. Ketua Umum Himpunan Penambang Kuarsa Indonesia (HIPKI) Ady Indra Pawennari.


Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Harga tembaga mengalami rebound tipis setelah melorot pada hari sebelumnya. Dorongan ini berasal dari spekulasi pelaku pasar bahwa indeks dollar Amerika Serikat (AS) akan melonjak lagi.

Mengutip Bloomberg, Rabu (4/3) pukul 12.00 am Hong Kong, harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange merangkak naik 0,5% ke level US$ 5.850 per metrik ton. Harga ini telah melambung sebesar 1,3% dalam sepekan terakhir.

Raihan kenaikan yang dicatatkan oleh tembaga ini merupakan dorongan dari aksi pasar yang melakukan wait and see menjelang rilis data AS dan China. Dijadwalkan pada hari ini, pemerintah AS akan merilis data klaim pengangguran AS mingguan yang diprediksi naik menjadi 319 ribu dari minggu sebelumnya yang hanya 314 ribu.

Begitu juga pada Jumat (6/3) mendatang, rilis data non farm payroll AS Februari 2015 diperkirakan merosot menjadi 241 ribu dari Januari 2015 yang bertengger di level 257 ribu.

Sedangkan dari China, Perdana Menteri Li Keqiang diperkirakan akan mengumumkan target pertumbuhan China hanya 7% di tahun ini. Pernyataan ini akan disampaikan hari ini dalam Kongres Rakyat Nasional tahunan pemerintah.

Ibrahim, Analis dan Direktur PT Equilibrium Komoditi Berjangka mencatatkan bahwa keadaan yang terjadi di pasar saat ini hanya memberikan kesempatan bagi investor dan pelaku pasar untuk mengambil posisi jual. Aksi ini bisa dilakukan sebelum harga komoditas akan kembali terlempar pada hari ini.

“Selain itu dalam pernyataan Yellen pada rabu (4/3) yang tidak membahas suku bunga sedikit meredam perhatian pasar akan USD. Efeknya terlihat pada menurunnya indeks dollar AS kembali ke level 95,50. Padahal pada Selasa (3/3) lalu, index dollar AS sempat menyentuh level 95,70 yang mendekati level tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir.

“Belum lagi European Central Bank (ECB) menggelontorkan stimulusnya sebesar 1,1 triliun euro untuk satu tahun mendatang. Ini sentimen yang cukup bagus untuk komoditas,” kata Ibrahim. Pasalnya, lewat stimulus ini diharapkan aktivitas manufaktur Eropa kembali menggeliat dan ini akan menopang kenaikan kembali harga komoditas.

Namun sayangnya penguatan ini tidak akan bertahan lama. “Besok harga tembaga sudah akan kembali terjun bebas, sama dengan komoditas lainnya,” tambah Ibrahim. Dugaan ini jika melihat pada grafik indeks dollar AS yang masih menunjukkan tren bullish. Kontras dengan keadaan teknikal tembaga yang trennya masih bearish.

Menurut Ibrahim, pelaku pasar hanya fokus pada kemungkinan kenaikan suku bunga AS dan ini mementahkan ragam sentimen positif lainnya. “China dan Eropa tersingkir dari perhatian, sehingga sentimen positif dari kedua negara ini seperti tidak berpengaruh. Semua hanya soal AS,” jelas Ibrahim.

Dia memprediksi, harga tembaga besok akan turun dan bergulir di kisaran US$ 5.790 – US$ 5.855 per metrik ton. Sedangkan untuk sepekan mendatang harga tembaga bisa bergerak di antara support US$ 5.500 per metrik ton dan resistance US$ 5.890 per metrik ton. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×