Reporter: Dina Farisah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rebound harga emas selama Oktober lalu membawa berkah pada PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ). Bursa berjangka ini membukukan volume transaksi multilateral sebanyak 42.134 lot sepanjang Oktober tahun ini. Angka tersebut naik 12% dibanding September.
Data BBJ menunjukkan, kontribusi terbesar disumbang transaksi emas, yaitu mencapai 16.896 lot. Jumlah ini melonjak 67% dari transaksi bulan sebelumnya. Sementara, transaksi kopi justru melorot 13,7% menjadi 16.432 lot. Meski demikian, produk ini berada di urutan kedua penyumbang transaksi terbesar bagi BBJ. Adapun, dua produk lainnya, olein naik 13%, dan kakao turun 3%.
Kepala Divisi Pengembangan Usaha PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) Ricky Ferlianto mengatakan, membaiknya volume transaksi emas di BBJ seiring kenaikan harga emas sejak awal Oktober. Mengutip Bloomberg, harga emas untuk pengiriman Desember 2014 di Comex sempat jatuh ke level US$ 1.211 per troi ons pada akhir September lalu.
Namun, harga berbalik menguat memasuki pekan kedua Oktober. Bahkan, harga bertengger di US$ 1.251,7 per troi ons pada 21 Oktober. Meskipun akhir bulan, harga emas kembali melandai. “Seiring kenaikan harga emas, transaksi emas di BBJ naik signifikan pada pekan kedua Oktober. Investor masuk, karena memprediksi harga akan terus naik,” jelasnya.
Ricky tak menampik, begitu memasuki akhir Oktober, transaksi emas ikut lesu. Ia menduga, volume transaksi emas akan cenderung menurun di sisa tahun ini. Pasalnya, pasar mengkhawatirkan rencana Bank Sentral AS menaikkan suku bunga. Jika ini terjadi, dollar AS akan lebih diminati ketimbang emas.
Siasati penurunan harga
Guna menyiasati lesunya transaksi mulatilateral emas di BBJ hingga akhir tahun ini, Ricky mengatakan, pihaknya menawarkan alternatif investasi bertajuk Kontrak Berkala Emas GoldGram. Kontrak ini menyasar investor ritel. Satuan kontrak per lot terdiri dari 5 gram, 10 gram, 25 gram, 50 gram, dan 100 gram per lot.
Ricky mengaku, kontrak berkala emas yang baru berjalan dua bulan terakhir ini masih sepi peminat. Meski demikian, ia mengklaim produk ini menawarkan keuntungan.
Bihar Sakti Wibowo, Direktur PT Bursa Berjangka Jakarta bilang, kelebihan kontrak berkala ini yaitu investor bisa memiliki emas dengan cara menyicil. "Kami optimistis, kontrak ini tetap menarik meski harga emas sedang turun. Sebab, nantinya investor akan memegang emas fisik, dan bisa menjualnya pada saat harga naik," ujarnya.
BBJ menargetkan volume transaksi Kontrak Berkala Emas bisa mencapai 400 kilogram di akhir tahun ini. Adapun, tahun depan, ditargetkan mencapai 1.200 kilogram.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News