kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Rating obligasi korporasi dipangkas, investor perlu cari aman terlebih dahulu


Kamis, 16 April 2020 / 20:40 WIB
Rating obligasi korporasi dipangkas, investor perlu cari aman terlebih dahulu
ILUSTRASI. Pefindo telah memangkas 10 rating ataupun outlook perusahaan dalam 14 hari terakhir.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah memangkas 10 rating ataupun outlook perusahaan dalam 14 hari terakhir. Pemangkasan ini disebabkan oleh Pefindo menilai perusahaan tersebut mengalami kenaikan risiko akibat persebaran virus corona beserta ancaman perlambatan ekonomi yang menghantui.

Analis fixed-income MNC Sekuritas I Made Adi Saputra mengatakan, dengan semakin terbukanya peluang penerbit obligasi korporasi mengalami gagal bayar, untuk saat ini investor sebaiknya cari aman terlebih dahulu.

“Sudah waktunya untuk meninjau kembali portofolio investasi saat ini, terlebih obligasi korporasi. Investor harus jeli melihat apakah penerbitnya dipangkas rating atau outlooknya, hingga seperti apa kondisi keuangan dan fundamentalnya,” kata Made ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (16/4).

Baca Juga: Selain sektor multifinance, penerbit obligasi dolar juga punya peluang gagal bayar

Made menambahkan, investor juga harus melihat apakah penerbit obligasi yang akan jatuh tempo punya kemampuan melakukan refinancing dalam jangka pendek. Apakah perusahaan tersebut punya kas internal untuk melunasi pembayaran. Hal ini penting agar investor tidak terjebak dalam situasi penerbit gagal bayar.

Sementara jika investor tengah mencari peluang untuk memasuki pasar obligasi korporasi, Direktur Utama Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Wahyu Trenggono menyebut harga harus menjadi pertimbangan utama.

Wahyu mengatakan, investor harus memilih obligasi korporasi dengan harga yang cukup murah di tengah situasi seperti ini. Selain itu, penerbit yang dipilih merupakan perusahaan yang kinerjanya terdampak pandemi ini paling minimal.

Baca Juga: Meski terpukul corona, stok pendanaan multifinance terafiliasi bank masih aman

“Sementara rating ini agak tricky karena sifatnya yang cenderung lagging dibanding keadaan perusahaan tersebut yang sebenarnya. Jadi jangan jadikan rating sebagai acuan, harus teliti melihat laporan keuangan emiten, kondisi fundamental emiten, hingga prospek kinerja emiten tersebut,” jelas Wahyu.

Sementara Made menuturkan di tengah kondisi saat ini, obligasi korporasi dengan rating minimal AA merupakan pilihan yang paling aman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×