kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Return reksadana pendapatan tetap hanya 0,16%


Selasa, 12 Februari 2013 / 08:02 WIB
Return reksadana pendapatan tetap hanya 0,16%
ILUSTRASI. Merancang jalan kedaulatan porang


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Kinerja reksadana pendapatan tetap di awal tahun ini masih minim. Data PT Infovesta Utama menunjukkan, rata-rata return reksadana pendapatan tetap pada Januari 2013 cuma 0,16%.

Sebagian besar reksadana jenis ini mencatat return kurang dari 1%. Reksadana Mega Dana Pendapatan Tetap milik PT Mega Capital mencatat kinerja terburuk dari jajaran reksadana pendapatan tetap dengan return minus 4,16%.

Di sisi lain, kinerja reksadana milik Mega Capital lainnya, Mega Rido Dua mencatat kinerja paling tinggi dengan total return 16,55%. "Kami menerapkan strategi yang berbeda untuk kedua reksadana itu sehingga hasilnya juga berbeda," ujar Direktur Mega Capital Investama Rini Subarningsih, kepada KONTAN, Senin (11/2).

Namun, Rini enggan membeberkan strategi yang ia maksud. Rini mengatakan, tahun ini pihaknya menargetkan total dana kelolaan mencapai Rp 2 triliun. Angka tersebut naik 66,67% dibandingkan realisasi tahun lalu yang mencapai Rp 1,2 triliun.

Produk anyar milik PT Sucorinvest Asset Management, yakni reksadana Sucorinvest Government Bond menempati posisi kedua dengan return 1,86%. Reksadana yang baru ditawarkan pada 12 Desember 2012 ini mengalokasikan 52,10% asetnya di obligasi, dan sisanya 47,9% di kas dan instrumen pasar uang.

Sesuai namanya, alokasi aset terbesar berada di obligasi pemerintah sebesar 52,10%. Obligasi yang menjadi pilihan produk ini diantaranya surat berharga negara syariah atau sukuk seri PBS004, term deposit Bank Himpunan Saudara, dan term deposit Bank Internasional Indonesia (BII).
Di akhir Desember 2012, reksadana ini mencatat total dana kelolaan sekitar Rp 8,9 miliar dengan nilai aktiva bersih atau NAB per unit sebesar Rp 1.012.

Paling mini

Analis Senior PT Finera Prosperindo, Edbert Suryadjaya memprediksi, kinerja reksadana pendapatan tetap sepanjang 2013 tidak akan terlalu tinggi. Ia memprediksi, return sekitar 6,5% hingga 7% untuk reksadana ini. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan asumsi return reksadana saham yang diperkirakan bisa mencapai 10% hingga 13% atau reksadana campuran yang bisa memberikan return sekitar 8% hingga 10%.

Edbert menambahkan, reksadana yang berpotensi mencetak return tertinggi adalah reksadana saham. "Namun sepanjang perjalanannya, fluktuasi reksadana saham sangat tinggi," tutur Edbert, akhir pekan lalu.

Ia mengungkapkan, minimnya kinerja reksadana pendapatan tetap lantaran pasar obligasi dalam negeri yang sudah mahal. Di sisi lain, yield obligasi sudah sangat rendah, sehingga diperkirakan harga obligasi, terutama obligasi pemerintah, hanya akan naik terbatas.

Ujung-ujungnya, return yang diperoleh untuk reksadana pendapatan tetap juga sulit merangkak naik. "Kemungkinan harga obligasi untuk naik relatif tidak terlalu besar, apalagi bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," tutur Edbert.

Presiden Direktur PT Samuel Aset Manajemen, Agus Yanuar sepakat. Dia menduga, return reksadana pendapatan tetap akan berada dikisaran 8% hingga 10%. Sedangkan return reksadana saham diperkirakan akan berada dikisaran 15% hingga 25%, dan reksadana campuran dikisaran 13,5% hingga 18%.

Untuk menggenjot return reksadana pendapatan tetap tahun ini, Samuel akan memutar portofolio pada obligasi yang likuid serta seri-seri jangka panjang. Agus memprediksi, yield surat utang negara (SUN) bertenor pendek akan naik lebih cepat dibandingkan tenor panjang.

Dengan demikian, penurunan harga obligasi tenor pendek akan lebih cepat dibandingkan tenor-tenor panjang. "Dalam jangka pendek, yield obligasi akan mengalami kenaikan terbatas mengingat inflasi diperkirakan cenderung tetap rendah," papar Agus.

Sepanjang periode Januari 2013, reksadana pendapatan tetap milik SAM, yakni Sam Sukuk Syariah Sejahtera mencatat return 0,13%. Instrumen ini memutar dana di efek sukuk minimal 80% dan maksimal 98%. SAM Sukuk Syariah Sejahtera juga menempatkan dana 2%-20% di kas atau pasar uang syariah.

  Kinerja Reksadana Pendapatan Tetap br />
  br /> br />
No strong>Reksa Dana Pendapatan Tetap strong>28 Des 12 - 31 Jan 13
1 RIDO DUA 16.55%
2 Mega Dana Ori Dua 2.16%
3 Mega Dana Rido Tiga 2.03%
4 Bahana Investasi Prima 1.95%
5 Sucorinvest Government Bond Fund 1.86%
6 AAA Optimal Income Fund 1.76%
7 Prospera Obligasi Plus 1.56%
8 NISP Dana Pendapatan Stabil 1.33%
9 BNI-AM Dana Berbunga Tiga(D/H BNI Dana Berbunga Tiga) 1.30%
10 Mandiri Investa Dana Syariah 1.25%
Infovesta Fixed Income Fund Index 0.16%
  br /> br />
sumber: Infovesta Utamabr />br />

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×