kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.799   -3,00   -0,02%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Rata-rata reksadana saham negatif, prospek reksadana indeks menarik


Minggu, 14 April 2019 / 15:35 WIB
Rata-rata reksadana saham negatif, prospek reksadana indeks menarik


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kinerja rata-rata reksadana saham yang masih negatif, reksadana saham berbasis indeks jadi menarik untuk dikoleksi karena kinerja yang cenderung lebih stabil dan berisiko lebih rendah.

Berdasarkan data Infovesta Utama, per Jumat (12/4), kinerja rata-rata reksadana saham yang tercermin dalam Infovesta Equity Fund Index tercatat turun 4,73% dalam satu tahun terakhir. Di periode yang sama kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) tumbuh 1,51%.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan secara umum rata-rata kinerja reksadana indeks masih lebih unggul dari reksadana saham konvensional.

"Tentunya ada beberapa produk rekadana saham konvensional yang unggul dari IHSG, tetapi bicara portofolio dalam lima tahun terakhir rata-rata kinerja reksadana indeks lebih tinggi dari reksadana saham konvensional," kata Wawan, Jumat (12/4).

Camar Remoa, Fund Manager Insight Investments Management juga mencatat 54% dari total reksadana indeks mampu melampaui kinerja IHSG dalam lima tahun terakhir. Sementara, hanya 33% dari total reksadana saham yang mampu melampaui kinerja IHSG di periode yang sama.

Camar optimistis kinerja reksadana indeks di tahun ini akan tumbuh lebih baik dari tahun lalu. Sentimen positif datang dari kembalinya investor asing ke Indonesia akibat potensi melambatnya ekonomi Amerika Serikat (AS) dan global. Sementara, Indonesia menawarkan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.

Selain itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang stabil juga menjadi katalis positif dan membuat potensi imbal hasil yang domestik tawarkan lebih menarik bagi investor asing. Jadi, selain mendapatkan imbal hasil dari pertumbuhan kinerja IHSG, investor juga mendapat keuntungan dari apresiasi rupiah.

Wawan memproyeksikan rata-rata kinerja reksadana saham baik indeks maupun konvensional berpotensi tumbuh 10% hingga akhir tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×