Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Yudho Winarto
Rapikan kinerja, DOID genjot efisiensi
JAKARTA. Demi menjaga kinerja keuangan, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) berusaha untuk meningkatkan efisiensi. Pasalnya, laba yang DOID bukukan dan utang yang dimiliki pun tampak tak menyenangkan.
"Kita terus melakukan efisiensi dari struktur biaya," ungkap Direktur Keuangan DOID, Eddy Porwanto Poo, Jumat, (6/6).
Wakil Presiden Direktur DOID Ronald Sutardja menyadari bahwa ada ketidakpastian dari industri batubara yang dapat memukul bisnisnya. Maka dengan estimasi pendapatan yang tumbuh stabil, DOID mesti sangat efisien. Adapun dalam kuartal pertama, beban pokoknya telah berhasil turun 23,19% ke posisi US$ 116,32 juta dibanding US$ 151,44 juta.
Sebagai salah satu cara mengurangi beban, DOID mengurangi jumlah belanja modal atau capital expenditure (capex). Pada tahun 2012, capex yang dianggarkan mencapai US$ 256 juta. Lalu di 2013, capexnya merosot 92,83% menjadi US$ 19 juta. Tahun ini, capex DOID pun diperkirakan tak akan lebih dari tahun lalu.
Di kuartal pertama 2014, capex DOID yang sudah terserap yakni US$ 3 juta. Angka tersebut turun 30% dari penyerapan di periode yang sama tahun sebelumnya senilai US$ 4 juta.
"Dengan penurunan capex, arus kas akan lebih bagus," ungkap Ronald.
Lalu untuk sumber dana capex ini, DOID akan mengandalkan kas internal dan leasing bila perlu. Pada kuartal pertama 2014, kas dan setara kasnya tercatat US$ 144 juta.
Lebih lanjut, Direktur Independen DOID Errinto Pardede bilang bahwa pihaknya juga melakukan pengurangan karyawan untuk dapat menekan beban. Sepanjang tahun lalu, DOID telah memangkas 2.500 karyawan dari jumlah awal 13.000 orang karyawan.
Selain itu, DOID juga berusaha melakukan negosiasi dalam menjalani tiap usahanya. Misalnya saja dengan nego harga sparepart, maintenance, dan lain-lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News