kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

RANC tak sekadar Ranch Market


Sabtu, 22 Desember 2012 / 06:58 WIB
RANC tak sekadar Ranch Market
ILUSTRASI. Merah, harga saham WIKA melemah 3,76% di akhir penutupan bursa Kamis (9/9). (KONTAN/Fransiskus Simbolon)


Reporter: Surtan PH Siahaan | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Bisnis ritel terbilang menjanjikan. Itu pula yang membuat membuat PT Supra Boga Lestari Tbk terus menggelar ekspansi. Rencananya, tahun depan pengelola Ranch Market dan Farmers Market ini akan terjun ke bisnis convenience store.

Emiten berkode RANC akan memboyong lisensi waralaba peritel Jepang, Ministop. Supra Boga berencana membangun 300 gerai dalam lima tahun. RANC akan membangun Ministop mulai tahun depan.

Manajemen RANC beranggapan, prospek bisnis convenience store masih cukup besar di Indonesia, terlebih di Jakarta. Itu terlihat dari perkembangan 7Eleven yang juga mempunyai bisnis sama.

Sekretaris Perusahaan Supra Boga Lestari, Erwan Irawan, bilang, bisnis convenience store sangat baru di Indonesia. Hitungan Erwan, baru terdapat sekitar 160 gerai di seluruh Indonesia. Bandingkan dengan minimarket yang jumlahnya sudah mencapai 12.000 gerai. "Bisnis ini bermain di ceruk kelas menengah. Di sisi lain kelas ini sedang tumbuh pesat di Indonesia," papar dia.

Gerai RANC awalnya adalah hasil waralaba ritel asal Amerika Serikat (AS). Namun, pewaralaba tersebut justru bangkrut pada tahun pertama. Tapi nyatanya, bisnis RANC di Indonesia masih berdiri sampai sekarang.

RANC tetap diperbolehkan menggunakan nama Ranch Market. Namun, perusahaan ini tidak diperbolehkan ekspansi ke luar negeri dan hanya boleh di Indonesia saja.

Supra Boga membuka gerai pertama di Kebon Jeruk, Jakarta di 1998. Krisis ekonomi membuat bisnis RANC hampir kolaps. Bahkan gerai mereka di Kebon Jeruk habis dijarah massa, saat kerusuhan melanda Jakarta.

Manajemen RANC yang semula banyak diisi ekspatriat mulai ditinggalkan. Manajemen RANC yang tersisa adalah dari orang Indonesia.

Bangkit dari krisis

Manajemen tersebut kemudian membuka kembali toko saat ekonomi politik di Indonesia mulai pulih. Langkah tersebut ternyata cukup tepat. Sampai saat ini, Ranch Market telah memiliki 10 gerai dan lima gerai Farmers Market di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.

Erwan menambahkan, perusahaan akan menambah satu gerai Farmers Market di Karawaci sebelum akhir tahun ini. "Gerai paling anyar tahun ini sudah dibuka di daerah Cengkareng," kata dia.

Tahun ini, RANC juga telah membuka satu gerai Ranch Market di di luar Jawa. Ini adalah pertama kalinya sejak 14 tahun beroperasi. Gerai tersebut berada di Balikpapan, Kalimantan Timur. RANC membidik pasar Balikpapan lantaran daerah tersebut banyak ekspatriat yang bekerja di sektor pertambangan dan perkebunan.

Perusahaan ritel ini menargetkan akan menambah dua gerai Ranch Market dan empat gerai Farmers Market di tahun depan. Mereka akan membuka di Kuningan, Jakarta Selatan, Bogor dan Bekasi.

Sumber pendanaan berasal dari hasil perolehan dana initial public offering (IPO) RANC, medio tahun ini. Pada 7 Juni 2012, Supra Boga Lestari melepaskan 312.897.500 saham atau setara 20% dari total modal ditempatkan. Harga perdana RANC Rp 500 per saham. Artinya dari hasil IPO tersebut, RANC menggenggam Rp 156,4 miliar.

Dana tersebut sebanyak 60% dialokasikan ekspansi, sementara sisanya digunakan membayar utang dan modal kerja perseroan.

Sampai September 2012, RANC berhasil membukukan pendapatan Rp 790,61 miliar. Angka tersebut meningkat 20,37% year-on-year (yoy). Sementara, laba bersih RANC juga meningkat 60,53% menjadi Rp 27,66 miliar yoy.

Supra Boga terbilang konsisten menyasar pangsa pasar yaitu kelas menengah atas. RANC menggunakan jaringan Farmers Market untuk menggaet pasar kelas menengah. Sedangkan, Ranch Market untuk kelas atas dan ekspatriat. Konsistensi bidikan pasar ini membuat kinerja mereka masih akan stabil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×