kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ramai-ramai bertransformasi jadi bank digital, harga saham naik signifikan


Minggu, 18 Juli 2021 / 13:43 WIB
Ramai-ramai bertransformasi jadi bank digital, harga saham naik signifikan
ILUSTRASI. Rencana sejumlah bank untuk bertransformasi menjadi bank digital disambut baik oleh para pelaku pasar.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana sejumlah bank untuk bertransformasi menjadi bank digital disambut baik oleh para pelaku pasar. Hal tersebut terlihat dari harga saham-sahamnya yang belakangan ini melesat signifikan.

Contohnya adalah PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) yang dalam sebulan terakhir sudah naik 268,8% menjadi Rp 2.720 per saham. Bank yang sebelumnya bernama PT Bank Harda Internasional Tbk ini baru saja melaksanakan penambahan modal sebesar Rp 7,49 triliun melalui rights issue.

Rencananya, Allo Bank akan menggunakan dana tersebut untuk memenuhi modal inti minimum bank demi mengembangkan kegiatan usaha dalam bidang kredit dengan inovasi teknologi atau yang dikenal dengan bank digital.

Selain itu, PT BPD Banten Tbk (BEKS) juga naik 2,2% dalam sebulan terakhir dan Jumat (16/7) melesat 8,14% menjadi Rp 93 per saham. Baru-baru ini, Bank Banten mengumumkan rencananya untuk merealisasikan layanan bank digital melalui kerja sama dengan penyedia layanan komputasi cloud, Amazon Web Services (AWS).

Baca Juga: Harga batubara pecah rekor, simak rekomendasi saham berikut

Tak mau ketinggalan, PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) dan PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) juga berencana bertransformasi menjadi bank yang menyalurkan kredit secara digital. Dalam sebulan terakhir, saham AGRO melesat 54,24% menjadi Rp 2.090 per saham dan BBYB naik 49,76% menjadi Rp 635 per saham.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama menilai, kenaikan harga saham-saham tersebut seiring dengan tingginya ekspektasi pelaku pasar terhadap bisnis bank digital. "Pasalnya, akselerasi dari perbankan digital dinilai dapat memperkuat bisnis perbankan itu sendiri," kata Okie kepada Kontan.co.id, Jumat (16/7).

Menurut Okie, saat ini investor berfokus pada nilai saham ke depan sehingga mahal murahnya harga saham tersebut bersifat relatif. Berdasarkan realisasi kinerja per Maret 2021, harga saham BBHI saat ini mencerminkan rasio price to book value (PBV) sebesar 36,35 kali, BEKS 2,72 kali, AGRO 10,51 kali, dan BBYB 3,98 kali.

Baca Juga: Menakar Efek PPKM Darurat Bagi IHSG; How Low Can You Go?

Sementara itu, Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, agak sulit untuk menentukan prospek saham-saham tersebut ke depannya. Pasalnya, belum ada wujud konkret dari rencana transformasi digital bank-bank tersebut.

"Mana yang pasti terwujud belum ada yang diketahui pastinya. Sentimen bank digital saat ini mirip sekali dengan mobil listrik, sama-sama baru terealisasi sebagian tapi ekspektasi pasar sudah tinggi sekali," ungkap William.

Meskipun begitu, William tetap melihat peluang pertambahan nilai pada saham-saham tersebut. Menurut dia, selama sentimen positif transformasi bank digital ini masih berlanjut, maka harga saham-sahamnya masih bisa naik.

"Saham-saham ini menarik untuk trading jangka pendek asalkan investornya memang bisa mengikuti trennya," kata dia. Menurut William, BBHI menjadi saham yang paling menarik dicermati dengan target harga Rp 3.000 per saham-Rp 3.300 per saham. Bernada serupa, Okie juga menilai bahwa saham-saham tersebut lebih cocok untuk trading dan memanfaatkan momentumnya saja.

Baca Juga: Perkuat peran QRIS, BI bakal rilis tambahan fitur tarik, transfer, dan setor

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×