kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Rally pasar SUN bertahan hingga akhir tahun


Sabtu, 19 Oktober 2013 / 08:05 WIB
Rally pasar SUN bertahan hingga akhir tahun
ILUSTRASI. Cara Mengatasi Ikan Hias yang Berkelahi di Dalam Akuarium


Reporter: Dina Farisah | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Harga surat utang negara (SUN) terus mendaki. Momentum kesepakatan debt ceiling diperkirakan akan terus menopang pasar obligasi hingga akhir tahun.

Mengutip data Himdasun, harga SUN acuan terus naik. Semakin panjang tenornya, kenaikan harga SUN acuan semakin besar. Harga SUN seri FR0063 bertenor 10 tahun pada Jumat (18/10), naik 0,25% dibanding hari sebelumnya. SUN seri FR0064 bertenor 15 tahun naik 0,72% dan SUN seri FR0065 bertenor 20 tahun naik 1,2%.

Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Fakhrul Aufa menilai, pergerakan positif harga obligasi merupakan respons atas penundaan pengurangan stimulus moneter oleh The Federal Reserve. Data ekonomi domestik pun berperan dalam membentuk harga obligasi.

Indonesia mencatat deflasi pada September dan surplus perdagangan apada bulan Agustus. "Kondisi ini mendorong investor asing menambah kepemilikan di pasar surat utang," jelas Fakhrul, Jumat. Fakhrul memperkirakan. rally pasar obligasi akan berlangsung sampai The Fed memunculkan lagi wacana pengurangan stimulus moneter.

Meski pasar obligasi dalam tren naik, investor perlu waspada koreksi jangka pendek. Fakhrul menduga, koreksi teknikal akan terjadi pekan depan karena kenaikan harga SUN sejak awal bulan. Harga obligasi pemerintah seri acuan telah melonjak 2%-3% sejak awal Oktober 2013.

Volatilitas pasar obligasi juga dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah. Pelemahan nilai tukar rupiah dapat meningkatkan risiko kurs bagi investor asing. Oleh karena itu, kestabilan rupiah turut menentukan tren pasar. Level nilai tukar rupiah yang berpotensi menggerakkan outflow di kisaran 11.500 sampai 11.600 per dollar AS.

Jemmy Paul, Analis Sucorinvest Asset Management memperkirakan, kepemilikan asing akan terus tumbuh jika nilai tukar rupiah berada di level 10.500. Ia optimistis, tren kenaikan harga obligasi pemerintah masih berlanjut hingga akhir tahun. Dengan demikian, yield SUN seri acuan ikut turun.

Jemmy memproyeksi, yield seri SUN FR0063 akan berkisar di level 7% pada akhir tahun. Adapun yield seri SUN FR0064 berada di kisaran 7,8%. Yield seri FR0065 berpotensi menyentuh level 7,5% dan yield FR0066 diprediksi berada di level 6,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×