Reporter: Benedicta Prima | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Darma Henwa Tbk (DEWA) mencatat kenaikan aset terutama setelah menerima pinjaman dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI, anggota indeks Kompas100). Jumlah utang yang diterima dari BRI senilai US$ 115,86 juta dalam dolar AS dan rupiah.
Per semester I-2019, aset DEWA tercatat sebesar US$ 495,61 juta. Jumlah tersebut meningkat 19,4% sejak awal tahun.
Sekretaris Perusahaan DEWA Mukson Arif Rosyid melalui keterangan tertulisnya menjelaskan, kenaikan tersebut terlihat dari aset lancar lain yang melonjak 920,31% menjadi US$ 73,63 juta. Terutama dari uang muka kepada pemasok.
Baca Juga: Beban selisih kurs bikin Darma Henwa (DEWA) rugi US$ 1,58 juta
Mukson menyebutkan, pinjaman dari BRI diperoleh pada 22 April 2019. Dari total utang US$ 115,86 juta, sebanyak US$ 98,8 juta diantaranya digunakan untuk pembiayaan peralatan pertambangan. Pinjaman tersebut akan dilunasi dalam 60 angsuran bulanan dan dikenakan bunga mengambang sebesar 7% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan piutang, persediaan, peralatan dan ruang kantor.
Adapun beban bunga untuk periode yang berakhir tanggal 30 Juni 2019 sebesar US$ 730.022. Hingga 30 Juni 2019 belum terjadi pembayaran pokok atas fasilitas utang bank tersebut karena perusahaan memperoleh fasilitas grace period selama 6 bulan.
Kemudian, sebanyak US$ 17 juta pinjaman dari BRI digunakan DEWA untuk pembelian peralatan pertambangan. Pinjaman ini akan dilunasi dalam 12 angsuran bulanan dan dikenakan bunga mengambang sebesar 7% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan piutang, persediaan, peralatan dan ruang kantor DEWA.
Beban bunga untuk periode yang berakhir per 30 Juni 2019 sebesar US$ 172.111. Sampai dengan 30 Juni 2019 belum terjadi pembayaran atas pokok pinjaman, dikarenakan pinjaman harus dilunasi maksimal 90 hari sejak penarikan pertama dilakukan.
Baca Juga: Kinerja Emiten Grup Bakrie, BUMI mengecewakan tapi BRMS, ENRG dan BNBR Memuaskan
Selanjutnya, DEWA memperoleh fasilitas kredit investasi dari BRI sebesar Rp 8,75 miliar untuk mengambil alih fasilitas kredit dari Bank Victoria Internasional untuk pembelian office space di Bakrie Tower. Pinjaman ini akan dilunasi dalam 36 angsuran bulanan dan dikenakan bunga sebesar 12% per tahun.
Beban bunga untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 sebesar US$ 12.418. Sampai dengan 30 Juni 2019 telah dibayarkan pokok sebesar US$ 18.719 untuk fasilitas ini.
BRI juga memberi fasilitas kredit investasi sebesar Rp 7,34 miliar untuk mengambil alih fasilitas kredit modal dari Bank Victoria Internasional. Pinjaman ini dilunasi dalam jangka waktu hingga 8 Agustus 2021 dan dikenakan bunga sebesar 12% per tahun. Adapun beban bunga per 30 Juni 2019 sebesar US$ 10.414. Sampai dengan 30 Juni 2019 telah dibayarkan pokok sebesar US$ 20.364.
Terakhir, BRI telah memberi fasilitas kredit investasi sebesar Rp 10,15 miliar untuk mengambil alih fasilita skredit modal kerja dari Bank Victoria Internasional. Pinjaman ini dilunasi dalam 36 angsuran bulanan dan dikenakan bunga sebesar 12% per tahun. Adapun beban bunga untuk periode yang berakhir 30 Juni 2019 sebesar US$ 14.462 dan telah dibayarkan pokok sebesar US$ 21.859.
Baca Juga: Mulai Cetak Laba, Defisit Saldo Darma Henwa (DEWA) Menyusut
Dengan meningkatnya utang bank, liabilitas DEWA per Juni 2019 tercatat sebesar US$ 266,37 juta atau naik 44,54% sejak awal tahun. Ini juga membuat total utang bank DEWA meningkat dari US$ 7,55 juta pada Juni tahun lalu, menjadi US$ 116,57 juta saat ini.
"Namun demikian, Darma Henwa mampu menekan utang sewa pembiayaannya hingga turun 46,58% ke posisi US$ 3,74 juta karena Perseroan melakukan pembayaran sesuai jadwal," tulis Mukson.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News