kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Raih Pendanaan Baru, Anak Usaha Indika Energy (INDY) Ngebut di Bisnis PLTS


Rabu, 14 Desember 2022 / 09:13 WIB
Raih Pendanaan Baru, Anak Usaha Indika Energy (INDY) Ngebut di Bisnis PLTS
ILUSTRASI. Anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY) yakni Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS) membentangkan bisnis energi surya.


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Anak usaha PT Indika Energy Tbk  (INDY) yakni Empat Mitra Indika Tenaga Surya alias EMITS terus membentangkan bisnis energi surya. Tak hanya di Pulau Jawa tapi juga akan  merangsek hingga luar Pulau Jawa. 

Pasca mendapat pinjaman dari US$ 51 juta atau setara Rp 790,5 miliar dengan kurs Rp 15.500 per dollar Amerika Serikat dari induk usaha Indika Energy, EMITS juga baru saja berhasil mengantongi pinjaman sebesar US$ 12 juta dari Responsability Investment, pengelola dana investasi dari Swiss yang fokus dalam pendanaan energi berkelanjutan. 

Pinjaman ini memiliki tenor pengembalian 15 tahun dengan suku bunga 8,75%. 

Baca Juga: Indika Energy (INDY) Membalikkan Kerugian Disokong Harga Batubara

"Penandatangan pinjaman pekan lalu," ujar Direktur Utama EMITS Yovie Priadi kepada KONTAN, Senin (13/12) saat kunjungan ke mitra usahanya Fourt Patner Energy di New Delhi. 

Pinjaman ini akan digunakan untuk membiayai sejumlah proyek. Ada empat proyek yang akan menggunakan pendanaan dari Responsibility Invesment tersebut yakni untuk refinancing roof top solar di Gedung Indika Bintaro (313 kWp), pembangkit surya untuk pabrik pulp and paper untuk April di Riau (12.754 kWp), hingga Mangole Timber.

Kata Yovie, salah satu yang menarik dari pembiayaan untuk EMIST ini adalah berbasis proyek. 

“Ini adalah model pembiayaan untuk proyek pertama di Indonesia. Pembiayaan berdasarkan proyek sebagai underlying," ujar Yovie. 

Ke depan, EMITS akan terus mengembangkan pembiayaan berdasarkan proyek untuk di tahun 2023.

Apalagi, EMITS menyebut telah mengantongi sejumlah proyek pembangkitan energi surya di tahun 2023. Mayoritas adalah proyek-proyek energi surya di luar Pulau Jawa. 

Antara lain:  proyek Sampoerna Kayoe di Maluku dengan kapasitas energi surya sebesar 12.000 kWp dengan potensial kapasitas 10,1 mwp + 8,9 Mwh BESS, lalu proyek energi surya untuk PLN, Interport, Petrosea hingga  untuk industri tekstil serta rokok.

Targetnya di tahun 2023, EMITS bisa memperoleh kontrak pemasangan sebesar 80 Megawatt peak (MWp) sampai 100 MWp. 

Dalam catatan KONTAN, target ini sama dengan tahun 2022. Hanya saja, kata Yovie, realisasi kontrak  sepanjang tahun 2022 ini tak sesuai target lantaran proyek pemerintah yang mundur dari jadwal menjadi tahun 2023. Jika proyek dedieselisasi pemerintah terealisasi, Yovie yakin bisnis PLTS EMITS akan menjulang. 

Baca Juga: Sederet Strategi Indika Energy (INDY) Ciptakan Ekosistem Bisnis Kendaraan Listrik

Bermitra Fourth Partner Energy (4PEL), Indika Energy masuk ke bisnis pembangkitan listrik energi surya sejak tahun 2021 dengan mendirikan EMITS. Dalam kerjasama di EMITS, INDY menggenggam 51% saham perusahaan dan sisanya adalah Fourth Partner Energy. 

Ini adalah perusahaan pengembang tenaga surya terbesar di  India. Dimiliki oleh The Rise Fund, yakni social impact fund dengan total dana kelolaan sebesar US$ 5 miliar, Fourth Patner Energy adalah pemegang market share terbesar pengembang surya dengan penguasaan pasar 18,5%, berdasarkan  hitungan top rank C&I . 

Saat ini EMITS, kata Sajid Syed, Head International Business Fourth Energy telah beroperasi secara internasional di sejumlah negara seperti Indonesia, Singapura, Bangkadesh, Vietnam, dan Sri Langka. 

“Konsumen kami dari sektor industrial, manufaktur, sektor konsumer dan ritel hingga sektor lainnya,” sebut Sajid di New Delhi, kemarin.

Perusahaan-perusahaan seperti Heidelberg, Azkonobel, Filatex, Toyota, Hyundai, Bridgestone, Rockman,Unilever, Walmart, Lupin, hingga Sanofi menjadi konsumen mereka. 

“Klien kami 100%  kembali dengan penambahan 250 konsumen dan repeat order dari yang sudah ada,” sebut Sajid.

Saat ini, Fourth Partner Energy  memiliki portofolio PLTS dengan total kapasitas terpasang sebesar 550 MW di 24 negara bagian India. 

“Salah satu proyek terbesar Fourth Partner Energy adalah taman panel surya berkapasitas 100 MW di Uttar,” sebut Sajid. 

Pradesh Namanya, ini akan memasok energi untuk salah satu perusahaan semen terbesar di India.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×