Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana pasar uang kerap jadi pilihan investor yang ingin berinvestasi dengan paparan risiko minim. Imbal hasil yang lebih besar dari deposito pun dapat digapai melalui reksadana pasar uang.
Eastspring Investments Management memiliki reksadana pasar uang bernama Eastspring Investments Cash Reserve. Per akhir Januari 2018 reksadana yang muncul sejak 3 Juli 2013 ini berhasil catatkan kinerja 31,97%. Return tersebut lebih tinggi dari tolak ukurnya yaitu rata-rata deposito rupiah berjangka satu bulan yang berkinerja 22,27%.
Ari Pitojo, CIO Eastspring Investments Indonesia mengatakan reksadana ini memiliki fokus penempatan aset pada deposito di bank yang terpercaya dan memiliki tingkat bunga yang menarik.
Selain itu, Ari mengatakan Eastspring juga akan memanfaatkan peluang investasi pada obligasi korporasi dengan rating dan tingkat kupon yang menarik. "Reksadana Eastspring Investments Cash Reserve akan menjaga porsi investasi pada obligasi berdurasi pendek pada level tertentu," kata Ari, Kamis (22/2).
Reksadana pasar uang ini per Januari 2018 menempatkan alokasi aset 100% pada instrumen pasar uang. Ari menjelaskan yang dimaksud dengan instrumen pasar uang adalah seluruh instrumen pasar uang dalam negeri yang mempunyai jatuh tempo kurang dari satu tahun dan berdenominasi rupiah. Termasuk didalamnya adalah deposito, obligasi korporasi dan obligasi pemerintah dengan jangka waktu tidak lebih dari satu tahun. "Reksadana Eastspring Investments Cash Reserve juga berinvestasi pada obligasi berdurasi pendek yang kurang dari satu tahun," kata Ari.
Pemilihan deposito diatur melalui kebijakan perusahaan yang menempatkan deposito pada bank-bank terpercaya dengan tingkat kesehatan keuangan baik. Ari mengatakan dalam memilih bank untuk penempatan deposito, Eastspring melakukan review internal atas kesehatan keuangan setiap bank. Review keuangan setiap bank dilakukan secara berkala.
Saat ini mayoritas penempatan deposito di reksadana ini adalah yang berjangka waktu satu bulan karena untuk menyediakan likuidiatas. Namun, Eastspring juga memiliki alokasi penempatan desposito yang berjangkawaktu tiga hingga enam bulan.
Ari memproyeksikan dengan tingkat suku bunga Bank Indonesia yang tetap di 4,25% prospek reksadana ini akan sangat baik. Hal ini dukung dengan Eastspring yang memiliki deposito pada bank secara bervariasi dan terdiverdifikasi dengan baik. Ari mengatakan Eastspring juga masih memiliki ruang untuk menambah porsi investasi pada obligasi berdurasi pendek jika diperlukan.
Sesuai dengan kelas asetnya yaitu pasar uang, Ari mengatakan reksadana ini cocok bagi investor dengan profil risiko konservatif hingga moderat. Reksadana ini juga cocok bagi mereka yang mengutamakan keamanan dalam berinvestasi tetapi masih menginginkan hasil investasi yang lebih menarik dibanding deposito.
Baik investor ritel maupun institusi dapat menjadikan reksadana ii sebagai pilihan investasi. Biaya investasi awal reksadana ini adalah Rp 100.000 atau sesuai dengan kebijakan agen penjual.
Per Januari 2018 jumlah dana kelolaan reksadana ini mencapai lebih dari Rp 4,27 triliun. Reksadana ini dipasarkan langusng ke nasabah institusi dan sedang dalam proses untuk memasarkannya lewat mitra distribusi.
Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana mengatakan kinerja reksadana ini baik karena bisa diatas rata-rata indeks reskadana pasar uang.
Berdasarkan data Infovesta Utama dalam satu tahun terakhir per 23 Februari 2018 reksadana Eastspring Investments Cash Reserve berkinerja 4,95% diatas indeks reksadana pasar uang diperiode yang sama berkinerja sebesar 4,34%.
Menurut Wawan, kinerja reksadana yang positif ini didukung dana kelolaan yang cukup besar. "Dengan dana kelolaan yang besar MI yang mayoritas menempatkan dana di deposito 1 bulan jadi memiliki daya tawar bagus ke bank-bank sehingga bisa dapat special rate," kata Wawan.
Wawan memproyeksikan kinerja reksadana pasar uang secara rata-rata bisa tumbuh 4%-5% di tahun ini. Sepanjang deposito rate masih rendah, investor akan mencari alternatif dengan masuk ke reksadana pasar uang. "Reksadana pasar uang yang optimal adalah reksadana yang bisa berkinerja setara dan lebih dari imbal hasil deposito," kata Wawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News