Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mundipharma Healthcare Indonesia (MHI) telah menandatangani perjanjian kerja sama eksklusif untuk jasa pemasaran dan promosi dengan PT Pyridam Farma Tbk (PYFA), Selasa (5/4). Adapun Mundipharma Healthcare Indonesia merupakan pemilik merek Betadine di Indonesia.
Kerja sama tersebut diharapkan dapat membangun sinergi untuk memperkuat pasar Betadine di rumah sakit, institusi kesehatan, dan dinas kesehatan. Sinergi dibangun untuk memperluas akses dan ketersediaan produk Betadine di channel tersebut sebagai bentuk komitmen dari kedua perusahaan menyediakan produk dan pelayanan terbaik untuk masyarakat Indonesia.
"Selain memperluas pemasaran dari produk Betadine, kerja sama ini juga sejalan dengan visi dari Pyridam Farma untuk memajukan industri kesehatan di Indonesia. Sehingga kami berharap dapat turut membantu memudahkan akses masyarakat Indonesia untuk memperoleh produk Betadine," jelas CEO Pyridam Farma Lee Yan Gwan dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Selasa (5/4).
Country Lead Mundipharma Healthcare Indonesia Handaka menambahkan, kerja sama eksklusif dengan Pyridam Farma dibuat sebagai bentuk dedikasi Mundipharma Indonesia dalam memberikan pelayanan dan produk yang baik bagi masyarakat luas.
Baca Juga: Prima Alloy Steel (PRAS) Berhasil Pangkas Rugi Tahun Berjalan 85% pada 2022
Asal tahu saja, Betadine merupakan produk antiseptik yang sudah dipercaya oleh masyarakat dan public healthcare profesional di seluruh dunia selama hampir 50 tahun. Di tahun 2021, Betadine dinobatkan sebagai Top Brand untuk kategori wound medicine, wound plaster, and mouthwash.
Di Indonesia, Betadine memiliki empat kategori produk yakni Wound Care (Produk Penanganan Luka), URTI Care (Produk untuk Mulut, Hidung dan Tenggorokan), Feminine Care (Produk untuk Area Kewanitaan), Protective Care (Produk untuk Membersihkan Tubuh). Produk-produk tersebut dihadirkan demi memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan untuk mencegah dan mengatasi infeksi.
Sekadar informasi, Mundipharma adalah perusahaan perawatan kesehatan global yang hadir di Afrika, Asia Pasifik, Kanada, Eropa, Amerika Latin, dan Timur Tengah. Adapun Mundipaharma mendedikasikan diri memberikan perawatan inovatif kepada pasien di bidang Pain Management, Penyakit Menular dan Consumer Health Care, serta bidang penyakit parah dan melemahkan lainnya.
Sementara PYFA adalah perusahaan farmasi dengan bisnis utama berupa produksi dan/atau distribusi obat-obatan modern dan tradisional, serta distribusi alat kesehatan seperti alat laboratorium dan juga PCR test kits.
Baca Juga: PORT membukukan pendapatan Rp1,3 triliun dan Laba Kotor Rp201 miliar di FY21
PYFA memproduksi berbagai macam produk farmasi mulai dari antibiotik, vitamin, suplemen kesehatan, hingga obat tradisional. Perusahaan ini memiliki lebih dari 200 produk dalam bentuk tablet effervescent, kaplet, kapsul, sirup, dan krim.
Adapun PYFA juga menyediakan layanan jasa makloon dan MA Holder, serta telah bermitra dengan lebih dari 10 perusahaan farmasi global untuk menyediakan layanan registrasi bersamaan dengan pemasaran produk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
