kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.386   -130,00   -0,79%
  • IDX 6.892   104,79   1,54%
  • KOMPAS100 1.000   19,64   2,00%
  • LQ45 768   14,22   1,89%
  • ISSI 224   2,89   1,31%
  • IDX30 398   7,18   1,84%
  • IDXHIDIV20 464   7,02   1,54%
  • IDX80 112   2,04   1,85%
  • IDXV30 114   0,67   0,59%
  • IDXQ30 128   2,47   1,96%

Puluhan Nasabah KPD Dana Prima Kembali Datangi Kantor RBS di SCBD


Jumat, 13 Maret 2009 / 13:37 WIB


Reporter: Faisal Rachman | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kasus macetnya pencairan dana nasabah di Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) Dana Prima dari PNM Investment terus berlanjut. Siang ini (13/03), puluhan nasabah KPD Dana Prima bersama-sama mendatangi kembali Kantor Royal Bank Of Scotland (RBS) di Gedung Bursa Efek Indonesia, kawasan SCBD, Jakarta untuk meminta kejelasan nasib duit mereka. Mereka meminta manajemen RBS juga ikut bertanggungjawab menuntaskan kasus yang menimpa sekitar 1.500 orang ini. Maklum, semua nasabah ini menempatkan dananya di KPD PNM melalui penawaran yang dilakukan oleh manajemen RBS.

Pada pertemuan sebelumnya Selasa (10/3) lalu, PNM investment memberikan dua opsi. Pertama, pembayaran dana KPD mereka akan dibayar secara bertahap dalam waktu 24 bulan sesuai kesepakatan penyelesaian perjanjian Repurchase Agreement (repo) antara PNM dengan Bakrie Capital Indonesia. Dalam masa itu, BCI akan mencicil pembayaran sebesar Rp 25 miliar sampai Rp 80 miliar. Kedua, nasabah boleh menarik portofolio investasinya dalam bentuk saham sesuai dengan nilai pasar saat ini. "Berat rasanya menerima kedua opsi tersebut," kata seorang nasabah yang nilai duit simpanannya sudah melorot dari Rp 400 juta menjadi hanya sekitar Rp 146 juta saja.

Menurutnya, semua nasabah yang datang kali ini mempunyai perasaan yang sama, yakni merasa tertipu dengan janji manis manajemen RBS yang menawari investasi yang serupa dengan deposito yang dimiliki bank yang dulu bernama ABN Amro ini. Nasabah yang memang sebelumnya sudah menanamkan uangnya di deposito RBS rata-rata terbuai dengan tawaran ini. "Dulu kita percaya saja, apalagi selama ini reputasinya kan baik. Apalagi mereka menawarkan kalau produk ini capital protected atau dana modal yang disetor tak akan menyusut karena di jamin pemerintah, ternyata malah diputar di reponya group Bakrie," cetusnya.

Nah, dalam pertemuan lanjutan dengan manajemen RBS hari ini, nasabah yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga ini berharap ada sedikit titik terang untuk menyelesaikan kasus tersebut. "Sedih saya, soalnya ini dana sekolah buat anak saya," ungkapnya.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×