Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT PP Tbk (PTPP) berencana mengajukan usulan nilai dividen tahun buku 2010 yang akan dibayarkan tahun ini maksimal mencapai Rp 60,3 miliar. Jumlah itu setara 30% dari laba bersih PTPP pada tahun lalu yang mencapai Rp 201 miliar.
Porsi tersebut sama dengan kucuran dividen PTPP pada tahun lalu, yang sebesar 30% dari laba bersih 2009. "Kami akan mengusulkannya," kata Direktur Keuangan PTPP Tumiyana kepada KONTAN, kemarin (8/3).
Meski menyodorkan dividen di angka maksimal, manajemen PTPP masih berharap persentase dividen bisa lebih rendah dari 30%. "Tapi semua tergantung pemegang saham," ujar Tumiyana.
Keinginan penurunan dividen perusahaan pelat merah mulai disuarakan pada tahun lalu. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar menjelaskan, pemangkasan dividen dilakukan agar perusahaan-perusahaan BUMN lebih leluasa menggenjot ekspansi bisnisnya.
Selain PTPP, ada 17 perusahaan BUMN yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Emiten pelat merah yang memerlukan dana cukup besar terutama berasal dari sektor bank, yakni BBRI, BMRI, BBNI dan BBTN. Setoran dividen keempat bank itu pada tahun lalu mencapai Rp 6,15 triliun. Jumlah ini setara 20,85% dari total dividen BUMN tahun buku 2009 yang dibayarkan pada tahun lalu.
Penurunan target setoran dividen akan membantu permodalan bank-bank BUMN sehingga bisa lebih leluasa mengguyurkan kredit.
Per 18 Februari 2011, kapitalisasi pasar emiten BUMN di BEI mencapai Rp 755,58 triliun. Jumlah ini setara 24,47% total kapitalisasi pasar BEI. Nilai pasar emiten BUMN kian bertambah berkat sokongan emiten baru, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), dengan kapitalisasi Rp 12,91 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News