kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

PTPP catat kontrak baru Rp 13,48 triliun per September, simak rekomendasi sahamnya


Kamis, 21 Oktober 2021 / 09:46 WIB
PTPP catat kontrak baru Rp 13,48 triliun per September, simak rekomendasi sahamnya
ILUSTRASI. Logo grup PT PP.


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) sampai September 2021 mencatatkan kontrak baru sebesar Rp 13,48 triliun. Capaian kontrak baru itu tercatat tumbuh 14,62% secara year on year (yoy). Namun, capaian ini masih jauh berada di bawah target perusahaan yang menargetkan Rp 30,1 triliun di tahun ini.

Akan tetapi, analis Mirae Asset Sekuritas Joshua Michael, menilai hasil ini sejalan dengan proyeksinya di tahun ini. Ia menargetkan di akhir tahun PTPP membukukan kontrak baru sebesar Rp 22,6 triliun. 

"Belum ada perubahan sampai dengan saat ini," katanya.

Ia menjelaskan beberapa sentimen yang akan mempengaruhi kinerja PTPP di tahun ini. Menurutnya, PTPP saat ini banyak proyek rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (EPC) seperti pembangunan smelter yang kontraknya dialihkan ke tahun 2022.

Baca Juga: Prospek Saham PTPP yang Terungkit Kenaikan Kontrak Baru

Lalu sentimen positif yang masih akan membayangi akan datang dari  penyertaan modal negara (PMN) di Kawasan Industri Wijayakusuma, serta meningkatnya harga komoditas juga menurutnya menjadi salah satu sentimen yang menguntungkan PT PP Presisi Tbk (PPRE) sebagai kontraktor alat berat.

Akan tetapi, Joshua masih melihat beberapa hal yang berpotensi menjadi katalis negatif bagi PTPP di tahun ini. Katalis negatif masih terkait dengan ketidakpastian karena pandemi Covid-19 di Indonesia. 

 

Raihan pendapatan yang tumbuh juga menurutnya masih belum akan menembus level pra pandemi. 

"Meskipun perolehan pendapatan dan laba bersih bertumbuh, namun belum akan mencapai level pre-covid (2019)," katanya, Selasa (19/10).

Joshua perkirakan, di akhir tahun ini pendapatan PTPP akan mencapai Rp 14,8 triliun atau turun 6,57%, dibandingkan dengan tahun 2020 lalu. Sedangkan laba bersih diperkirakan akan dicatat di angka Rp 252 miliar, atau naik 95,34% dari tahun lalu.

Untuk tahun 2022, perkiraannya lebih positif dibandingkan dengan 2021. Di mana ia perkirakan pendapatan PTPP akan mencapai Rp 15,5 triliun dan laba bersih diperkirakan akan mencapai Rp 308 miliar. Selain itu, pertumbuhan kontrak baru ia perkirakan akan mencapai 5-10% secara year on year (yoy).

Joshua merekomendasikan PTPP dengan target harga Rp 1.500 per saham.

Selanjutnya: Sejumlah BUMN Karya mulai rajin divestasi, simak rekomendasi analis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×