kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

PTPP naikkan capex 60%


Rabu, 22 Februari 2012 / 08:36 WIB
PTPP naikkan capex 60%
ILUSTRASI. Promo BreadTalk periode 1-5 Maret 2021 menawarkan aneka roti mulai dari harga Rp 8.000. Dok: Instagram BreadTalk


Reporter: Bernadette Christina Munthe | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk berencana mengucurkan belanja modal sebesar Rp 400 miliar tahun ini untuk investasi pembangkit listrik, infrastruktur dan properti. Sekretaris Perusahaan PTPP Betty Ariana mengatakan belanja modal (capex) tahun ini meningkat 60% dari capex 2011 yang sebesar Rp 250 miliar.

"Sumber pendanaannya dari dana sisa hasil initial public offering (IPO) dan kas perusahaan," kata Betty, Selasa(21/2). Dalam laporan penggunaan dana hasil penawaran umum yang dicantumkan di situs Bursa Efek Indonesia, hingga akhir Desember 2011 perusahaan masih memiliki sisa dana IPO sebesar Rp 240,01 miliar. Dari hasil IPO sebesar Rp 566,06 miliar sekitar 47% atau sejumlah Rp 266,05 miliar dialokasikan untuk penyertaan saham pada perusahaan joint venture yang akan dibentuk dalam rangka pembangunan proyek pembangkit listrik. Namun hingga akhir Desember 2011, dana tersebut baru dipergunakan sebesar Rp 93,96 miliar.

Sementara itu untuk investasi pada anak usaha di bidang properti dan realty yang dialokasikan sebesar Rp 67,92 miliar atau 11,99% dari dana IPO belum direalisasikan pada tahun lalu. Hingga saat ini unit properti hanya menyumbang 2% dari seluruh pendapatan PT PP. Saat ini menurut Betty perusahaan masih merencanakan pemisahan usaha (spin-off) unit usaha properti. "Rencana spin off unit usaha properti ini untuk peningkatan kinerja properti," kata Betty.

Informasi saja, saat ini di sektor properti PTPP memiliki kontrak berjalan sebesar Rp 412,78 miliar untuk pembangunan rumah sakit, Rp 792,04 pada proyek apartemen, Rp 2,11 triliun untuk proyek perkantoran, Rp 666,17 miliar dari pembangunan universitas, dan Rp 497,96 dari proyek commercial center. Proyek terbaru yang digarap PT PP adalah Automated Air Traffic Service di Jakarta dengan nilai kontrak Rp 348,03 miliar dan Bandara Samarinda Baru Package I Samarinda dengan nilai kontrak Rp 306,49 miliar yang keduanya milik Kementerian Perhubungan.

Tahun ini PTPP mengincar order book sebesar Rp 25,3 triliun atau naik 39,77% dari order book pada tahun lalu sebesar Rp 18,1 triliun. Betty mengatakan 30% proyek PT PP datang dari sesama perusahaan pelat merah. Rinciannya, proyek-proyek PT PP terdiri dari bangunan 30%, engineering procurement construction (EPC) 20%, investasi 20%, dan infrastruktur 30%.

Selain bangunan, PT PP juga membidik tiga proyek pembangkit listrik milik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) dan swasta di Kalimantan, Sumatera, dan Jawa Barat. Saat ini PT PP menggarap proyek pembangkit listrik di Cilegon dengan kapasitas 3x40 MegaWatt (MW) milik PT Krakatau Daya Listrik yang ditargetkan kelar pada akhir 2012.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×