kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.144   56,00   0,35%
  • IDX 7.081   97,33   1,39%
  • KOMPAS100 1.057   16,61   1,60%
  • LQ45 831   13,59   1,66%
  • ISSI 214   2,10   0,99%
  • IDX30 423   7,32   1,76%
  • IDXHIDIV20 510   8,15   1,62%
  • IDX80 120   1,80   1,52%
  • IDXV30 125   0,63   0,51%
  • IDXQ30 141   2,15   1,55%

PTBA incar proyek di Asia Tenggara


Selasa, 13 Desember 2016 / 07:25 WIB
PTBA incar proyek di Asia Tenggara


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Mulai tahun depan, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan menggenjot ekspansi di kawasan regional. Perseroan ini membidik tiga proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Myanmar.

Sekretaris Perusahaan PTBA Adib Ubaidillah mengatakan, perseroan ini tengah melakukan negosiasi serius dengan perusahaan BUMN listrik Myanmar. Kapasitas PLTU yang dijajaki di Myanmar cukup besar, bisa mencapai 1.000 megawatt (MW).

Namun Adib masih enggan membeberkan total nilai investasinya. Tetapi hitungannya, jika setiap 1 MW dibutuhkan investasi sekitar US$ 1,2 juta, nilai investasi proyek tersebut bisa mencapai US$ 1,2 miliar.

Lantaran masih banyak ketidakpastian di negara tersebut, PTBA memilih tidak langsung membidik porsi mayoritas. Perusahaan pelat merah ini lebih mengandalkan kerjasama dengan pemerintah setempat guna meminimalisir risiko.

Nantinya, PTBA bakal melakukan kerjasama dengan perusahaan listrik milik pemerintah Myanmar. "Penjajakannya sudah dilakukan, sekarang tinggal bicara serius soal bisnisnya," ujar Adib pada KONTAN, akhir pekan lalu.

Diharapkan dengan mengambil proyek di PLTU Myanmar, PTBA bisa mendorong pasokan batubara ke negara tersebut. Kepastian soal proyek-proyek tersebut ditargetkan pada tahun 2017 mendatang, sehingga proses konstruksi bisa dilakukan dalam dua tahun ke depan.

Menjajaki Vietnam

Selain di Myanmar, PTBA juga membidik ekspansi di Vietnam. Namun, model bisnisnya sedikit berbeda. Kemungkinan besar, PTBA hanya akan melakukan penyertaan saham di anak usaha BUMN listrik milik Vietnam.

"Kalau di Vietnam kemungkinan masuk sebagai ekuitas saja. Jadi proyeknya tetap dari mereka, nanti batubaranya dari PTBA. Tetapi yang di Vietnam masih penjajakan," imbuh Adib.

Rencana ekspansi regional ini memang dilakukan untuk memaksimalkan produksi batubara perseroan dalam jangka panjang. Adib mengatakan, penjualan ke beberapa negara kawasan regional memang terlihat mulai meningkat.

"Belum lama ini sudah ada kesepakatan pasokan batubara ke Vietnam 1,5 juta ton untuk tahun 2018," kata dia.

Tahun depan, PTBA optimistis meraih produksi 28 juta ton batubara, naik dari proyeksi tahun ini yang sekitar 25,75 juta ton. Emiten pelat merah ini menyiapkan belanja modal sebesar Rp 5,8 triliun, termasuk dana akuisisi tambang batubara di Kalimantan sebesar US$ 100 juta.

Analis DBS Vickers William Simadiputra dalam risetnya 30 Oktober 2016 mengatakan, masih banyak peluang pertumbuhan untuk PTBA pada tahun depan. Ia memperkirakan, pendapatan PTBA di 2017 berpotensi mencapai Rp 16,8 triliun.

Sementara laba bersih 2017 diprediksi mencapai Rp 2,7 triliun. Ia merekomendasikan beli untuk saham PTBA dengan target harga sebesar Rp 13.600 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×