Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) membuka kemungkinan untuk melakukan akuisisi konsesi pertambangan (KP) batubara. Emiten berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu setidaknya tengah melakukan uji tuntas (due diligence) atas setidaknya 3 (tiga) KP batubara yang menjadi target untuk diakuisisi.
Target pertama tentunya adalah tambang batubara milik perusahaan Australia, Ignite Energy Resources Ltd (IER). PTBA memang sudah punya rencana untuk mencaplok 30% saham tambang yang memiliki cadangan batubara sekitar 16,4 miliar metrik ton tersebut.
"Kami menargetkan due diligence IER selesai di semester II tahun ini," kata Joko Pramono, Sekretaris Perusahaan PTBA kepada KONTAN, Rabu (16/7). Rencana akuisisi tersebut merupakan kelanjutan dari kerjasama (MoU) pengembangan teknologi Cat-HTR antara PTBA dengan IER.
Teknologi ini bisa mengolah batu bara kalori rendah menjadi minyak mentah sintetis dan batu bara kualitas tinggi (PCI). Minyak mentah sintetis yang dihasilkan selanjutnya bisa diproses sehingga menghasilkan bensin, kerosin.
Kepemilikan saham di IER tersebut dinilai menguntungkan tidak hanya menguntungkan PTBA, tapi juga Indonesia. Soalnya, pengolahan batubara kalor rendah menjadi minyak sintetis akan membantu pemenuhan kebutuhan BBM di dalam negeri.
Selain IER, PTBA juga tengah melakukan due diligence tambang yang berada di Sumatera dan Kalimantan. Joko bilang, penurunan harga batubara yang terjadi belakangan ini memang membuat valuasi tambang menjadi menarik.
Namun, terkait dua tambang yang menjadi target ini, Joko enggan memberikan detail kualifikasi baik cadangan maupun valuasinya. "Kita menunggu hasil due diligence-nya terlebih dahulu, jika memang ada yang sesuai, kami tentu akan mengakuisisinya," ungkap Joko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News