Reporter: Anna Suci Perwitasari |
JAKARTA. Saham yang bisa dipilih investor di Bursa Efek Indonesia (BEI) makin bertambah. PT Minna Padi Investama telah menyerahkan permohonan izin pelepasan saham perdana atau initial public offering (IPO) ke BEI.
"IPO Minna Padi sedang kami proses. Mereka berencana menjual lebih dari 20% saham," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI Eddy Sugito di Jakarta, akhir pekan lalu. Minna Padi menambah panjang antrean perusahaan yang sedang mengurus izin untuk melakukan IPO di BEI.
Mengutip keterangan di situs resminya, Minna Padi merupakan perusahaan efek yang berdiri sejak 1998. Minna Padi yang berkantor pusat di Jakarta, memiliki kantor cabang di berbagai kota besar di Indonesia, seperti di Surabaya, Solo, dan Semarang.
Situs resmi perseroan ini juga memuat keterangan bahwa Direktur Utama Minna Padi saat ini adalah Djoko Joelianto. Djoko dahulu pernah berkarir sebagai analis saham di PT Bhakti Investama. Nama lain yang ada di jajaran direksi Minna Padi adalah Triny Talesu. Karir Triny berawal dari Danamon Securities.
Minna Padi memiliki dua anak perusahaan yang juga bergerak di industri keuangan. Kedua perusahaan tersebut adalah PT Minna Padi Aset Manajemen (MPAM), dan PT Minna Padi Capital.
MPAM yang berdiri sejak tahun 2004 menekuni bisnis manajemen investasi dengan fokus di pengelolaan aset, ekuitas dan pendapatan tetap. Layanan produk dan jasa MPAM bervariasi, termasuk kontrak pengelolaan dana atau discretionary fund. Minna Padi juga menyatakan, klien mereka berasal dari berbagai kelas, mulai investor ritel hingga investor institusi.
Eddy memprediksi, IPO Minna Padi akan berlangsung di BEI pada tahun ini. "Mereka menggunakan laporan keungan per akhir Juni. Ini bisa diartikan, mereka akan IPO tahun ini," jelas Eddy.
Selain Minna Padi, nama lain yang juga sedang mengantri untuk menggelar IPO di BEI adalah PT Bank Sinarmas, PT Bumi Natural Resources, PT CBS Indofood.
Menurut Eddy, BEI juga memberikan izin pre-listing ke dua pemohon. "Berau Coal dan Harum Energy sudah mengantongi izin pre-listing. Dan izin itu sekarang sudah masuk ke otoritas pasar modal," ujar Eddy.
Berau Coal juga telah menunjuk empat perusahaan untuk menjadi penjamin emisi di IPO. Keempat perusahaan itu adalah PT Recapital Securities, PT JP Morgan Securities, PT Danatama Makmur, dan PT Credit Suisse Securities.
Sedang PT Krakatau Steel dan PT Garuda Indonesia yang kabarnya ingin IPO, hingga kini, belum mengajukan permohonan pre-listing ke BEI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News