Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Perkara permintaan yang menyusut, menyusul cuaca yang kembali normal jadi penyebab tergerusnya harga gas alam.
Mengutip Bloomberg, Selasa (22/3) pukul 13.15 WIB harga gas alam kontrak pengiriman April 2016 di New York Merchantile Exchange terpuruk 0,66% ke level US$ 1,81 per mmbtu dibanding hari sebelumnya.
Diduga, cuaca di timur Amerika Serikat akan lebih hangat hingga 30 Maret 2016 mendatang. Di saat yang bersamaan, cadangan yang kini mengalami surplus terbesar dalam empat tahun terakhir diduga bisa terus berlanjut. Hal ini menjadi beban tambahan bagi pergerakan harga gas alam.
“Saat ini cadangan dan cuaca semua menekan harga ke arah negatif,” kata Bob Yawger, Director Futures Division Mizuho Securities USA Inc di New York seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (22/3).
Keadaan ini juga yang kemudian mengarahkan Maquarie Bank memangkas proyeksi harga gas alam kuartalannya. Untuk kuartal dua 2016, diprediksi harga gas alam hanya akan berada di level US$ 2,25 per mmbtu atau turun dari dugaan sebelumnya yakni US$ 2,50 per mmbtu.
Tidak hanya itu, prediksi harga gas alam di kuartal tiga 2016 pun dipotong dari US$ 2,75 per mmbtu menjadi US$ 2,35 per mmbtu. “Melihat cadangan yang masih tinggi, harga maka akan bergerak di bawah level yang sudah diantisipasi sebelumnya,” kata Vikas Dwivedi, Analis Macquarie.
Catatan saja, saat ini, cadangan gas Amerika Serikat naik 48,3% dibanding tahun sebelumnya atau merupakan level tertingginya dalam rata-rata lima tahun sejak Maret 2011 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
