kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Proyek electric furnace milik Vale Indonesia (INCO) mundur


Kamis, 04 Maret 2021 / 18:50 WIB
Proyek electric furnace milik Vale Indonesia (INCO) mundur
ILUSTRASI. Sebuah articulated dump truck mengangkut material pada pengerukan lapisan atas di pertambangan nikel PT. Vale di Soroako, Luwu Timur. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/foc.


Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi nikel PT Vale Indonesia Tbk (INCO) tahun ini diperkirakan belum kembali pada level paling optimal. Kondisi ini disebabkan oleh tertundanya pembangunan kembali tungku elektrik atawa electric furnace (EF#4).

INCO seharusnya memulai proyek tersebut pada Mei dan rampung pada November tahun ini. Tapi, material proyek dan tenaga ahli dari luar negeri telat didatangkan akibat dampak pandemi Covid-19.

Manajemen INCO belum bisa memastikan kapan proyek tersebut bisa dimulai. "Masih menunggu semua status kesiapan, akan kami umumkan segera," ujar Chief Financial Officer (CFO) INCO Bernardus Irmanto kepada Kontan.co.id, Kamis (4/3).

Baca Juga: IHSG turun 1,35% ke 6.290 pada perdagangan Kamis (4/3), asing lepas ASII, INCO, ICBP

INCO menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitarUS$ 130 juta tahun ini. Sebagian besar capex digunakan untuk rebuild EF#4, pengembangan infrastruktur tambang, dan peremajaan alat. Bernadus belum mengonfirmasi apakah ada perubahan struktur capex seiring dengan penundaan rebuild tersebut.

EF#4 sejatinya tidak sepenuhnya berhenti beroperasi. Namun, tenaga atau power fasilitas tersebut saat ini tidak bisa melebihi 60 megawatt (mw).

"Setelah rebuild, power bisa di atas 65mw. Sehingga, ini akan menambah kapasitas produksi," terang Bernardus.

INCO memproduksi 72.237 metrik ton nikel dalam matte sepanjang 2020. Ini bukan pencapaian yang buruk. Tapi, INCO memiliki cita-cita mampu memproduksi 90.000 metrik ton nikel dalam matte dalam waktu dekat.

Selanjutnya: Berikut deretan saham paling moncer di tengah pandemi Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×