Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Obligasi terbitan korporasi yang bergerak di bisnis energi bertambah. PT Sumberdaya Sewatama akan menerbitkan efek utang senilai total Rp 1 triliun.
Perusahaan penyewaaan mesin pembangkit listrik itu, akan menerbitkan obligasi I/2012 senilai Rp 800 miliar dalam dua seri. Obligasi seri A bertenor tiga tahun dan seri B bertenor lima tahun.
Berdasarkan prospektus singkat yang diterbitkan perusahaan, bunga obligasi akan dibayarkan per tiga bulan, sejak tanggal emisi. Sementara, pembayaran bunga obligasi pertama akan jatuh tempo pada 26 Februari 2013.
Sewatama juga akan menerbitkan surat utang syariah atau sukuk ijarah I/2012 dengan nilai sebesar-besarnya Rp 200 miliar. Instrumen itu memiliki tenor lima tahun.
Dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi, sebesar 60% akan digunakan Sumberdaya untuk melunasi sebagian utang dari Bank DBS Indonesia. Sedang 40% dana yang tersisa dialokasi untuk memenuhi kebutuhan modal kerja.
Sewatama memiliki fasilitas pinjaman dari DBS Indonesia untuk belanja modal dengan pagu maksimal Rp 400 juta, yang akan berakhir pada 22 Juni 2015. Perseroan berencana membayar saldo fasilitas itu sebesar Rp 280,273 juta.
Sedang, dana yang diperoleh dari penerbitan sukuk sebanyak 60% digunakan untuk membayar utang ke Bank Mandiri. Nilai saldo yang akan dibayar perseroan Rp 343,888 juta. Adapun sisanya, sekitar 40%, akan dialokasi untuk kebutuhan modal kerja.
Masih menarik
Obligasi dan sukuk Sewatama mendapat peringkat A dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi dan sukuk Sewatama adalah PT DBS Vickers Securities Indonesia dan PT Mandiri Sekuritas.
Selain Sumberdaya, perusahaan energi lain yang juga akan menerbitkan surat utang adalah PT Aneka Gas Industri. Penyedia kebutuhan gas untuk industri itu, akan menerbitkan obligasi senilai Rp 500 miliar. "Surat utang itu akan terbagi atas obligasi konvensional dan sukuk," ujar Presiden Direktur PT Aneka Gas Industri, Heyzer Harsono.
Nilai obligasi konvensional sekitar Rp 200 miliar. Sisa sekitar Rp 300 miliar akan diterbitkan dalam bentuk sukuk. Tenor surat utang ini direncanakan sekitar lima tahun.
PT Fitch Ratings Indonesia dalam rilisnya menyebutkan, telah memberikan peringkat A-(idn) untuk kedua efek utang milik Aneka Gas itu.
Analis Trimegah Securities, Herdi Ranu Wibowo, menilai, prospek sejumlah surat utang korporasi itu, masih menarik, terutama obligasi milik Sewatama. Selain rating yang cukup bagus, kelebihan lainnya adalah perusahaan itu berada satu grup dengan PT Trakindo Utama dan PT ABM Investama Tbk(ABMM).
Pengamat sukuk, Imam MS, memperkirakan, sukuk korporasi akan diserbu oleh investor institusi seperti dana pensiun, perusahaan asuransi, dan perbankan. "Selain rating, investor mempertimbangkan imbal hasil yang ditawarkan," kata Imam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News