kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Prospek menarik, simak rekomendasi saham perbankan big cap berikut ini


Jumat, 10 Desember 2021 / 14:07 WIB
Prospek menarik, simak rekomendasi saham perbankan big cap berikut ini
ILUSTRASI. Saham-saham emiten bank besar dinilai memilik prospek yang apik pada tahun depan.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham emiten bank besar dinilai memilik prospek yang apik pada tahun depan. Analis Pilarmas Investindo Okie Setya Ardiastama menilai, saham sektor perbankan mempunyai prospek menarik, khususnya saham-saham big cap.

Okie menjelaskan, hal tersebut sejalan dengan pemulihan kinerja pada tahun depan yang diproyeksi dapat lebih baik sehingga memicu perbaikan pada kualitas dari kredit.

Jika melihat dari historis, dalam 10 tahun terakhir PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) terpantau mengalami kenaikan sebanyak 5x, kemudian PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) 9x, selanjutnya PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) tumbuh 5x, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan kenaikan 7x.

“Secara garis besar, ada potensi January effect masih dapat didominasi oleh saham-saham perbankan, namun pelaku pasar akan lebih terfokus pada kinerja emiten menjelang akhir tahun, dimana non performing loan (NPL) masih menjadi perhatian utama,” paparnya, Jumat (10/12).

Baca Juga: IHSG turun 0,48% ke 6.612 hingga akhir sesi I, Jumat (10/12)

Selain itu, sektor perbankan masih harus menghadapi tantangan yang cukup besar mengingat adanya ketidakpastian dari penanganan pandemi dan kebijakan dari suku bunga acuan pada tahun depan. Okie bilang, ada potensi kenaikan suku bunga acuan di tahun 2022. “Di satu sisi, apabila konsumsi tidak dapat naik hal tersebut tentu akan membebani kinerja dari sektor,” tambah Okie.

Secara valuasi, saat ini saham BBNI diperdagangkan relatif lebih rendah ketimbang dibandingkan P/B industri dan juga peers. Melihat data RTI, sekarang ini saham BBNI diperdagangkan dengan PBV 1,06 kali, selanjutnya ada BMRI dengan PBV di 1.7 kali.

Baca Juga: Window dressing berpotensi terbatas, cermati saham-saham berikut

Secara keseluruhan saham-saham perbankan big cap masih menarik untuk dikoleksi. Okie memasang target harga BBCA di Rp 9.150 per saham, kemudian BMRI di Rp 8.150 per saham, BBNI di Rp 7.275 per saham, dan BBRI dengan target Rp 4.690 per saham.

“Untuk target dari BBNI kami belum memasukkan adanya risiko dari dilusi pasca rights issue. Sehingga asumsinya masih sama seperti saat ini,” pungkas Okie.

Baca Juga: Perolehan kinerja BBCA di atas konsensus, intip rekomendasi sahamnya berikut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×