Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten media diperkirakan masih belum cerah. Padahal, ada beberapa momentum yang berpotensi meningkatkan belanja iklan, seperti Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dan Ramadan.
Investment Consultant Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada melihat, belanja iklan para emiten media sudah berkurang cukup signifikan.
Misalnya, saat Pemilu 2024, banyak asumsi emiten media akan mendulang rezeki dari iklan politik. Namun, secara riil, tak begitu banyak iklan politik yang masuk ke emiten media.
“Untuk iklan partai politik, hanya ada PSI, PDIP, PAN, Partai Demokrat, Nasdem, dan Perindo. Itu pun tidak semua perusahaan media menampilkan iklan politik,” kata dia kepada Kontan.co.id, Selasa (6/3).
Baca Juga: IHSG Menguat ke 7.276 di Sesi I Rabu (6/3), GOTO, ARTO, ANTM Top Gainers LQ45
Di bulan Ramadan, pendapatan emiten media bisa meningkat dari belanja iklan perusahaan konsumer dan ritel. “Seberapa tinggi kenaikan kinerja mereka bergantung pada seberapa banyak jumlah iklan dan durasi pemasangan nanti di bulan Ramadan,” ungkapnya.
Untuk media televisi, Reza melihat SCMA dan MNCN menarik untuk dilirik, karena sahamnya masih likuid saat ini. Untuk media radio, MARI bisa dilirik. Sementara, media surat kabar ada TMPO dan ABBA.
Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo merekomendasikan speculative buy untuk SCMA dengan target harga Rp 177 per saham. William juga merekomendasikan wait and see untuk MNCN dengan target harga Rp 372 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News