kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prospek AALI terangkat kebijakan biodiesel


Selasa, 18 Maret 2014 / 06:40 WIB
Prospek AALI terangkat kebijakan biodiesel
ILUSTRASI. OJK menerbitkan Peraturan OJK (POJK) Nomor 18 Tahun 2022 tentang Perintah Tertulis. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) yang menurun sepanjang tahun lalu tak membuat hasil penjualan PT Astra Argo Lestari Tbk (AALI) melorot. AALI malah membukukan kenaikan pendapatan 12,4% menjadi Rp 12,67 triliun di 2013.  

Cuma, laba bersih AALI masih turun 25% menjadi Rp 1,8 triliun. Analis Batavia Prosperindo Sekuritas, Arandi Nugraha bilang, pendapatan AALI meningkat karena volume penjualan CPO naik 11% menjadi 1,58 juta ton.

Penjualan di kuartal terakhir 2013 cukup menopang pendapatan AALI. Arandi bilang, penjualan di kuartal IV menyumbang 34% dari total pendapatan AALI. Hitungan dia, laba bersih AALI  di kuartal IV 2013, naik 398,4% quarter to quarter menjadi Rp 890 miliar.

Analis Samuel Sekuritas, Joseph Pangaribuan dalam risetnya, 4 Maret 2014, menyebutkan, perolehan laba bersih AALI di tahun lalu, 11% di atas estimasi dan 15% di atas konsensus analis.

Namun, pendapatan AALI tahun lalu, 9,3% di bawah estimasi Joseph. "Saya memperkirakan harga CPO rata-rata Rp 7.875 per kilogram (kg). Sedangkan realisasinya hanya Rp 7.277 per kg," ujar dia.

Untungnya, AALI berhasil menaikkan volume penjualan. Ini karena, membaiknya panen AALI. "Panen tandan buah segar (TBS) meningkat 13,2%," kata Joseph. AALI juga meningkatkan pembelian TBS dari luar sebesar 23,4%.

Akibat kenaikan pendapatan, membuat kas operasional AALI cukup kuat yakni sebesar Rp 1,2 triliun di akhir tahun lalu. Dus, AALI tidak perlu menambah pinjaman untuk belanja modal, sehingga dapat menekan biaya bunga dan kerugian nilai tukar.

Menurut Arandi, katalis lain yang menopang kinerja AALI tahun lalu adalah kebijakan pemerintah yang mewajibkan pencampuran bahan bakar nabati dalam biodiesel hingga 10%. Kebijakan ini mulai diterapkan September 2013 dengan tujuan mengurangi impor minyak.

William Simadipura, analis Indo Premier Securities dalam risetnya, 3 Maret 2014, menulsikan, kebijakan pemerintah terkait biodiesel cukup positif bagi AALI. "Setelah Indonesia membuat kebijakan biodiesel, Malaysia juga akan mengikuti," kata dia.

Ke depan, kebijakan soal biodiesel itu tentu akan positif bagi perusahaan perkebunan, seperti AALI. Sebab dengan begitu, harga CPO berpotensi naik.

Apalagi tahun ini, Badan Meteorologi dan Geofisika memproyeksikan, akan ada badai Elnino yang akan menyebabkan panen sawit berkurang.  
Tahun ini, Arandi memperkirakan, penjualan AALI akan mencapai Rp 14,7 triliun atau tumbuh 16%. Sedangkan, laba bersih bisa tumbuh 41% menjadi Rp 2,5 triliun.

Proyeksi William, penjualan AALI tahun ini bisa mencapai Rp 16,07 triliun dengan laba bersih Rp 3,25 triliun. Sedangkan, Joseph menduga, pendapatan AALI tahun ini akan sebesar Rp 18,15 triliun degan laba bersih Rp 2,8 triliun.

Arandi merekomendasikan buy saham AALI dengan target harga Rp 27.887. Tapi, Joseph menyarankan hold saham AALI dengan target harga di Rp 26.000 per saham.

Analis JP Morgan, Ying-Jian Chan merekomendasikan underweight saham AALI dengan target Rp 22.100. kemarin, harga AALI naik 0,29% ke Rp 26.150 per saham.      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×