Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Perlambatan bisnis properti di tahun ini membuat perusahaan-perusahaan “berlabel” Ciputra menurunkan targetnya. Mulai dari PT Ciputra Development Tbk.
Emiten berkode CTRA ini menurunkan target marketing sales 13,5% dari target semula sebesar Rp 10,9 triliun. Dengan demikian, tahun ini CTRA hanya akan mengejar pra penjualan sebesar Rp 9,48 triliun.
Fikri Syuhada, analis Panin Securitas menilai target marketing sales CTRA yang baru ini jauh lebih realistis. "Kami optimis CTRA akan mampu mencapai target yang telah direvisi ini," tulis Fikri dalam riset yang diterbitkannya pada 2 Semptember 2015.
Fikri menjelaskan, menagement CTRA merevisi target lantaran realisasi marketing sale shingga Juli belum mencapai separuh target awal. dalam tujuh bulan pertama, perseroan baru merealisasikan 41,3% dari target semula atau senilai Rp 4,5 triliun. Selain itu, pemangkasan juga dilakukan dengan mempertimbangkan perlambatan ekonomi yang diperkirakan menagement masih akan berlanjut di semeter II 2015.
Revisi terbesar dilakukan PT Ciputra Property Tbk (CTRP) dengan menurunkan target hingga 48,6% dari Rp 2,6 triliun menjadi Rp 1,3 triliun. Ini dilakukan karena penjualan perkantoran CTRP sangat rendah. Terbukti, selama tujuh bulan pertama realisasi marketing salesnya baru Rp 985 miliar. Sebagian besar diperoleh dari penjualan Ascot Residence atau senilai Rp 800 miliar.
Sedangkan PT Ciputra Surya Tbk (CTRS) menurunkan target 4,1% dari Rp 2,3 triliun menjadi Rp 2,28 triliun dan target CTRA 1,9% dari Rp 5,9 triliun menjadi Rp 5,85 triliun. Adapun realisasi target penjualan CTRS dan CTRA masing-masing Rp 1,41 triliun dan Rp 2,13 triliun.
Tahun ini, Group Ciputra berencana meluncurkan 12 proyek baru. Lima Proyek akan diluncurkan CTRA diantaranya Citra Garden Hill Samarinda, citra garden city Malang, Citraland Cileungsi, proyek mix use di Fatmawati dan Citraplaza Kemayoran.
Sementara CTRS akan meluncurkan empat proyek baru yakni proyek residential Citraland Lampung, Citraland Kendari, office tower ciputra world Surabaya dan proyek reklamasi Losari Makassar. CTRP akan rilis tiga proyek baru yakni Resort The Nivata Bali, Ascot Service Residence dan Ciputra Internasional Office tower II.
Fikri mengatakan kondisi penjualan segmen perkantoran tahun ini memang sangat buruk sehingga konsolidasi grup Ciputra ini akan mengejar target penjualan dari produk residensial CTRS dan CTRA.
Fikri optimis target konsolidasi grup ini akan tercapai terutama dengan adanya efek pelonggaran LTV yang akan terlihat di kuartal IV 2015. "Target Rp9,48 triliun sendiri merefleksikan pertumbuhan sebesar 10,35% dibandingkan dengan realisasi marketing sales tahun 2014." jelasnya.
Fikri mempertahankan rekomendasi buy untuk saham CTRA dengan mempertimbangkan marketing sales yang secara year on year (yoy) masih tumbuh serta valuasi yang saat ini sangat menarik karena sudah terdiskon jauh dari estimasi NAV kami.
Fikri memperkirakan akhir tahun, CTRA konsolidasi akan memperoleh pendapatan sebesar Rp 8,02 triliun atau naik 26,4% dari pendapatan tahun 2014 dan laba bersih Rp 1,43 triliun atau tumbuh 11,6%.
Dengan harga Rp825, saham CTRA diperdagangkan dengan diskon 66% terhadap estimasi nilai bersih aset (NAV). Fikri melihat, saham CTRA pantas diperdagangkan pada diskon yang lebih rendah mengingat kualitas aset yang dimiliki.
Namun, naiknya beban rata-rata (WACC) yang akan berimplikasi penurununan estimasi nilai NAV membuat Fikri menurunkan target harga CTRA menjadi Rp 1.060. Ini mencerminkan 56% diskon dari estimasi NAV dan P/E 2016F sebesar 10.22x
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
