kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Program work from Bali segera dimulai, begini efeknya untuk kinerja Dafam Hotel


Rabu, 09 Juni 2021 / 16:36 WIB
Program work from Bali segera dimulai, begini efeknya untuk kinerja Dafam Hotel
ILUSTRASI. PT Dafam Property Indonesia


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mendorong program Work From Bali sebagai salah satu upaya pemulihan ekonomi bagi daerah pariwisata tersebut.

Kebijakan work from Bali (WFB) atau bekerja dari Bali ini bakal dimulai secara bertahap pada Juli 2021 atau kuartal ketiga mendatang. Kebijakan WFB difasilitasi negara di kawasan Nusa Dua untuk sekitar 25 persen aparatur sipil negara (ASN) di bawah koordinasi Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).

Menanggapi hal ini, PT Dafam Hotel Management, anak usaha PT Dafam Property Indonesia Tbk (DFAM) menyambut baik program tersebut. Hanya saja, menurut Andhy Irawan, CEO Dafam Hotel, program ini belum tepat sasaran.

"Tapi tidak tepat sasaran dan masih ada yang masih bisa dilakukan untuk mengerjakan dan menggerakkan pariwisata secara nasional dan tidak hanya Bali," ujarnya, Selasa (8/6).

Baca Juga: Dafam Property Indonesia (DFAM) tidak mengalokasikan capex tahun ini

Meski demikian, ia bilang program tersebut bisa meningkatkan kinerja operasional hotel DHM yang berlokasi di Bali.

Saat ini DHM mengoperasikan dua penginapan di Bali yakni Hotel Dafam Savvoya Seminyak Bali dan Villa Savvoya Seminyak Bali. "Efek pasti ada karena kita punya 2 property di Bali tapi tidak signifikan," tambahnya.

Lebih lanjut ia mengaku sejauh ini tingkat okupansi hotel DFAM masih belum baik dan hanya mengalami sedikit kenaikan. Ia mengaku rata-rata tingkat okupansi hotel di Bali masih single digit, pergerakan tersebut lamban karena kebanyakan pasar mereka adalah wisatawan mancanegara.

Andhy melanjutkan, tingkat okupansi secara keseluruhan juga masih rendah. "Secara keseluruhan masih rendah dan yang penting saat ini semua hotel harus survive," ungkapnya.

Menurutnya, saat ini ada beberapa hotel dengan tingkat okupansi yang cukup baik misalnya saja hotel yang berlokasi di Pekalongan dengan okupansi di 70%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×