CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Profit taking sementara, saham-saham properti berpotensi naik lagi


Rabu, 06 Oktober 2021 / 07:50 WIB
Profit taking sementara, saham-saham properti berpotensi naik lagi


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas harga saham-saham pengembang properti besar turun pada Selasa (5/10) dengan kisaran 1%-2,5%. Hal ini berkebalikan dengan perdagangan hari sebelumnya yang mencatatkan kenaikan harga cukup signifikan. 

Sebut saja PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) yang sempat naik 8,61%, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) positif 6,67%, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) meningkat 11,52%, PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) tumbuh  7,95%, dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) terkerek 10,45%.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengatakan, selain didukung rally Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), kenaikan saham properti pada perdagangan Senin (4/10) didorong oleh faktor teknikal. Pasalnya, harga saham-saham ini sudah turun dalam. 

Baca Juga: IHSG turun 0,86% pada Selasa (5/10) meski net buy asing mencapai Rp 1,58 triliun

Sukarno menilai, kenaikan harga saham properti pada perdagangan kemarin menjadi salah satu indikasi kebangkitan sektor properti. Terlebih lagi, ada dua data terbaru yang memang menunjukkan pemulihan pada sektor properti. 

Pertama, indeks permintaan properti komersial pada kuartal kedua 2021 tercatat naik 0,06%, sedikit lebih tinggi dibanding kuartal pertama 2021 yang stagnan 0,00%. Kedua, kredit properti pada bulan Agustus 2021 naik 7,8% secara year on year (yoy), lebih tinggi dibanding bulan Juli 2021 yang naik 7,4% yoy. 

Oleh karena itu, untuk ke depannya, Sukarno memperkirakan, saham-saham properti berpotensi lanjut menguat. "Mengingat, secara teknikal pergerakannya berhasil breakout resistance dan berpotensi mempertahankan tren kenaikan dalam jangka pendek hingga menengah," tutur Sukarno saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (5/10). 

Baca Juga: Prediksi terjadi kejatuhan pasar, Robert Kiyosaksi sarankan koleksi 3 aset ini

Analis Panin Sekuritas William Hartanto juga menilai, saham-saham properti sedang berada dalam tren penguatan. Menurut dia, indikasi kenaikan ini telah terlihat sejak Agustus 2021 seiring dengan pembukaan kembali pusat perbelanjaan. 

Sejalan dengan tren kenaikan tersebut, dia memprediksi peningkatan harga saham properti ke depannya masih akan tinggi. "Penurunan yang terjadi pada hari ini hanya disebabkan aksi ambil keuntungan saja," ucap William. 

Oleh karena itu, William merekomendasikan buy saham-saham properti, yaituPT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Ciputra Development Tbk(CTRA), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA). William memasang target harga untuk BSDE di Rp 1.300 per saham, CTRA Rp 1.450 per saham, dan SMRA Rp 1.000-Rp 1.200 per saham. 

Baca Juga: Pusat perbelanjaan mulai ramai, ini emiten yang paling diuntungkan versi Mirae Asset

Sukarno juga merekomendasikan trading buy sejumlah saham, yaitu BSDE, CTRA, SMRA, PT Sentul City Tbk (BKSL), dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI). Support-resistance terdekat yang perlu diperhatikan adalah

  • BSDE: Rp 1.035-Rp 1.150,
  • CTRA Rp 1.000-Rp 1.110,
  • SMRA Rp 890-Rp 975,
  • ASRI Rp 174-Rp 202, dan
  • BKSL Rp 57-Rp 66 per saham. 

Jika dapat menembus resistance, maka resistance baru untuk BSDE berada di level Rp 1.225 per saham, CTRA Rp 1.190, SMRA Rp 1.020, ASRI Rp 218, dan BKSL Rp 69 per saham. 

Baca Juga: BI pertahankan suku bunga acuan, saham emiten properti kompak menguat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×