kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Profit taking bikin IHSG tergelincir ke zona merah


Rabu, 15 Juli 2020 / 16:42 WIB
Profit taking bikin IHSG tergelincir ke zona merah
ILUSTRASI. IHSG ditutup melemah 0,07% ke level 5.075,80 pada perdagangan Rabu (15/7).


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,07% ke level 5.075,80 pada perdagangan Rabu (15/7). Sebanyak 202 saham menguat, 206 saham melemah, dan 159 saham bergeming.

Padahal, IHSG sempat bergerak di zona hijau hingga penutupan perdagangan sesi pertama. Di awal perdagangan pun IHSG sempat melonjak ke level tertingginya hari ini yakni di 5.116,46.

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menilai pelemahan IHSG pada menit-menit akhir perdagangan disebabkan oleh adanya aksi profit taking (ambil untung) yang dilakukan pelaku pasar. “Ada indikasi profit taking setelah rilis data trade balance hari ini,” ujar Hendriko kepada Kontan.co.id, Rabu (15/7).

Baca Juga: IHSG turun tipis, saham-saham ini paling banyak dilepas asing, Rabu (15/7)

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan (trade balance) di sepanjang paruh pertama tahun ini mengalami surplus US$ 5,50 miliar. Jika dibandingkan, kondisi perdagangan di sepanjang Januari-Juni tahun ini lebih baik daripada periode yang sama tahun lalu. Pasalnya, neraca dagang pada Januari-Juni 2019 mencetak defisit US$ 1,87 miliar.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana juga mengamini, pada awal perdagangan pergerakan IHSG masih menghijau seiring dengan pergerakan bursa global dan regional. Melemahnya IHSG pada akhir perdagangan juga diduga akibat aksi jual yang utamanya dilakukan terhadap saham-saham perbankan.

“Namun sesi kedua IHSG memasuki zona merah yang kami perkirakan akibat adanya aksi jual terhadap saham-saham perbankan seperti BBCA dan BBRI,” ujar pria yang akrab disapa Didit ini.

Baca Juga: Sidang kasus Jiwasraya, saksi sebut pembentukan RDPT untuk menyelamatkan aset

Melansir data RTI, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) memuncaki daftar saham yang paling banyak dijual asing hari ini dengan total net sell mencapai Rp 238,8 miliar. Di posisi kedua, yakni saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan jumlah net sell Rp 56,4 miliar. Sementara saham Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga mencatatkan net sell masing-masing Rp 31,2 miliar dan Rp 19,9 miliar.

Hari ini pun, investor asing getol melakukan aksi jual. Tercatat, aksi jual bersih (net sell) di pasar regular senilai Rp 603,17 miliar sementara net sell di semua pasar jumlahnya mencapai Rp 651,92 miliar.

Baca Juga: IHSG melemah 0,07% ke 5.075 pada akhir perdagangan Rabu (15/7), asing lego saham BBRI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×