kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Produsen cat Avian akan masuk bursa saham


Jumat, 06 Januari 2017 / 07:40 WIB
 Produsen cat Avian akan masuk bursa saham


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Satu lagi calon emiten yang berniat mencatatkan saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan tersebut adalah produsen cat PT Avia Avian.

Mengutip Bloomberg, Avian mengincar dana IPO hingga US$ 250 juta atau lebih dari Rp 3 triliun. Avian ingin IPO pada akhir 2017. Produsen cat ini akan menggunakan dana hasil IPO untuk sejumlah ekspansi. Hal tersebut dilakukan demi mempertahankan penetrasi pasar cat di dalam negeri.

Selama ini, Avian bersaing ketat dengan dua produsen cat, yakni Akzo Nobel NV's yang mengusung merek Dulux dan Nippon Paint Holdings Co dengan merek Vinilex.

Avian belum melakukan finalisasi akhir untuk melangsungkan aksi IPO tersebut. Masih ada kemungkinan rencana itu ditunda atau justru batal. Manajemen Avian belum bersedia memberikan konfirmasinya terkait hal ini.

Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada menilai, prospektif atau tidaknya industri cat secara umum memiliki korelasi positif dengan permintaan properti. Sama seperti bahan bangunan seperti keramik, ketika proyek properti ramai, maka permintaan cat ikut meningkat.

Sebaliknya, ketika industri properti sedang lesu, maka permintaan cat pun turun. "Pertimbangan lain yang perlu diperhatikan adalah, soal persaingan," ungkap Reza kepada KONTAN, Kamis (5/1).

Pemain cat di dalam negeri cukup sesak. Mulai dari harga cat yang murah hingga premium semuanya sudah tersedia. Belum lagi pertimbangan para pengembang nanti ingin menggunakan cat dari produsen mana. Tentunya pengembang akan memilih yang paling efisien.

Namun, setidaknya Avian masih menjadi salah satu pemain terbesar. Dari sisi pangsa pasar, Avian masih menjadi produsen cat domestik terbesar kedua setelah PT Propan Raya Industrial Coating Chemicals. Nilai pasar industri cat dalam negeri cukup besar, yakni mencapai US$ 2 miliar pada 2015.

"Setidaknya, kalau sudah masuk lima besar itu sudah dikenal," ujar Reza.

Sehingga peluang pengembang dan konsumen untuk memilih produk Avian masih terbuka lebar. Jika berbicara prospek industri properti secara keseluruhan, lanjut Reza, sejatinya permintaan akan rumah terus ada.

Hanya saja, permintaan tersebut juga bergantung pada daya beli masyarakat yang juga sangat ditentukan oleh pergerakan suku bunga. Ketika daya beli kurang kondusif, konsumen cenderung memilih rumah bekas yang dinilai lebih murah ketimbang rumah baru.

"Akibatnya, permintaan rumah baru tidak terbentuk," imbuh Reza. Ini yang menyebabkan perolehan pendapatan pra penjualan (marketing sales) para pemain properti sepanjang tahun lalu cenderung stagnan, tidak berbeda jauh dengan periode 2015.

Avia Avian didirikan pada 1 November 1978 silam oleh pengusaha Soetikno Tanoko. Avian menjadi produsen cat terintegrasi karena memiliki produk untuk pengerjaan awal hingga finishing, seperti Lenkote, Avitex, No Drop dan sejumlah produk lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×