kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Produksi Nikel Vale Indonesia (INCO) Turun di Semester I-2022, Ini Penyebabnya


Selasa, 19 Juli 2022 / 18:40 WIB
Produksi Nikel Vale Indonesia (INCO) Turun di Semester I-2022, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) melaporkan penurunan hasil produksi nikel sepanjang enam bulan pertama 2022.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) melaporkan penurunan hasil produksi  nikel dalam matte sepanjang enam bulan pertama 2022.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Selasa (19/7), INCO melaporkan produksi 26.394 ton nikel dalam matte dalam satu semester 2022. Jumlah ini turun 13% dari produksi sepanjang semester pertama tahun lalu yang mencapai 30.246 ton nikel matte.

Demikian juga dengan produksi pada triwulan kedua 2022, yang turun sekitar 9,1% menjadi 12.567 ton nikel dari sebelumnya 13.827 ton nikel pada triwulan pertama 2022. Jika dibandingkan dengan produksi nikel matte pada triwulan kedua 2021 pun, produksi di periode tiga bulan kedua 2022 juga turun 16,48%.

Baca Juga: Melongok Rekomendasi Saham Vale (INCO) yang Diprediksi Labanya Melesat Tahun Ini

Febriany Eddy, CEO dan Presiden Direktur Vale Indonesia menyebut,  penggantian atap tanur 1 dan shutdown pemeliharaan penuh pada awal Juni telah menyebabkan produksi pada triwulan kedua 2022 lebih rendah dibandingkan dengan triwulan pertama 2022.

Sedangkan pelaksanaan pembangunan kembali Tanur 4 telah menyebabkan produksi pada triwulan kedua 2022 lebih rendah dibandingkan dengan triwulan pertama 2021. 

Secara keseluruhan, penurunan  produksi sebesar 13% sepanjang semester pertama 2022 dibandingkan dengan produksi pada semester pertama 2021 disebabkan oleh adanya pelaksanaan proyek pembangunan kembali Tanur 4.

 

“Pembangunan Tanur 4 dilakukan selama enam bulan atau 187 hari. Selama pembangunan berjalan, kami senang tidak ada cedera yang serius terhadap tim proyek,” kata Febriany, Selasa (19/7). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×