Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja operasional PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) kompak naik sepanjang 2022. Ini tercermin dari kenaikan angka produksi dan penjualan batubara sepanjang tahun lalu.
Melansir laporan operasional di Bursa Efek Indonesia, Kamis (16/2), Adaro mencatat rekor tertinggi produksi batubara sebesar 62,88 juta ton pada 2022. Angka ini setara dengan kenaikan 19% dari angka produksi tahun 2021 sebesar 52,70 juta ton.
Realisasi ini sekaligus melampaui panduan yang ditetapkan manajemen, yakni pada kisaran 58 juta ton sampai 60 juta ton. Kenaikan produksi ini berkat dukungan permintaan yang tinggi dari para pelanggan dan kinerja produksi yang solid.
Baca Juga: Selain Aluminium, ADRO Kembangkan Bisnis Hilirisasi Mineral Lain Lewat Kolaborasi
Produksi batubara ADRO pada kuartal keempat 2022 sendiri naik 34% secara year-on-year (YoY) menjadi 17,52 juta ton dari sebelumnya 13,06 juta ton pada periode yang sama tahun 2021. Ini merupakan rekor kuartalan tertinggi untuk ADRO.
Dari sisi penjualan, ADRO mencatatkan volume penjualan batubara sebesar 61,34 juta ton sepanjang 2020, naik 19% dari 51,58 juta ton pada 2021. Pertumbuhan penjualan terutama didorong oleh produk batubara termal dengan nilai kalori atau calorific value (CV) menengah (4.700 ke atas) yang meningkat 22% menjadi 44,91 juta ton pada 2022 dibandingkan 36,77 juta ton pada 2021.
Produk batubara termal CV menengah meliputi 73% total penjualan ADRO sepanjang tahun lalu. Penjualan batubara metalurgi anak usaha ADRO, yakni PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) juga mencatat lonjakan yang tinggi sebesar 39% menjadi 3,20 juta ton pada 2022 dari sebelumnya 2,30 juta ton pada 2021.
Adapun volume penjualan batubara pada kuartal keempat 2022 sendiri naik 35% menjadi 17,17 juta ton dari sebelumnya 12,72 juta ton pada kuartal keempat 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News