kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Private placement ikut dongkrak pasar negosiasi


Kamis, 09 Oktober 2014 / 07:26 WIB
Private placement ikut dongkrak pasar negosiasi
ILUSTRASI. Manfaat daun kelor untuk kesehatan tubuh.


Reporter: Narita Indrastiti, Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Transaksi di pasar negosiasi domestik terlihat meningkat. Mengacu data Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dirangkum Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per kuartal ketiga tahun ini nilai transaksi di pasar negosiasi BEI tercatat sekitar Rp 229,05 triliun. Jumlah itu tumbuh 4,16% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang senilai Rp 219,9 triliun.

Nilai transaksi di pasar negosiasi pada kuartal ketiga tahun ini setara 21,43% dari total perdagangan saham di BEI yang mencapai Rp 1.068 triliun. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu, nilai transaksi di pasar negosiasi setara dengan 20,73% dari total nilai transaksi di bursa saham Indonesia.

Adapun transaksi saham di pasar reguler hingga kuartal ketiga tahun ini mencapai Rp 839,42 triliun dan transaksi di pasar tunai hanya Rp 11,11 miliar. Memang sepanjang tahun ini aksi transaksi tutup sendiri alias crossing saham banyak dilakukan para investor.

Salah satu crossing saham yang cukup besar, misalnya, terjadi pada saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) sebesar Rp 2,2 triliun. Kemudian ada pula crossing saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) sebesar Rp 2,9 triliun.

Wiliam Surya Wijaya, analis Asjaya Indosurya Securities mengatakan, arus transaksi di pasar negosiasi juga banyak dilakukan oleh investor asing. Ini berarti masih banyak pemodal asing yang antusias berinvestasi di emiten-emiten Indonesia. "Terlihat arus inflow yang masuk, ini bagus dan bisa mendorong pasar," ujar dia kepada KONTAN, Selasa (7/10).

Belakangan ini, investor asing lebih banyak mencatatkan penjualan bersih (net sell) ketimbang pembelian bersih (net buy) di BEI. Dalam dua pekan terakhir, asing sudah membukukan net sell mencapai Rp 7,42 triliun. Namun sejak awal tahun hingga kemarin atau year-to-date (ytd), pemodal asing masih mencetak net buy Rp 46,21 triliun.

Private placement

Reza Nugraha, analis MNC Securities, mengatakan, tahun ini juga banyak emiten yang melakukan aksi private placement. "Beberapa aksi ini biasanya diserap melalui pasar negosiasi, sehingga transaksi terlihat meningkat," kata dia.

OJK mencatat, pertumbuhan pasar modal di Indonesia masih terlihat positif. Nilai kapitalisasi pasar per kuartal III 2014 mencapai Rp 5.113,9 triliun, lebih tinggi dari tahun lalu yang sebesar Rp 4.219,02 triliun. Sementara dari rata-rata perdagangan harian, volume saham yang ditransaksikan sebanyak 5,1 miliar saham dengan nilai rata-rata transaksi sebesar Rp 6,1 triliun.

Di sisi lain, hingga September 2014, jumlah penjaringan dana dari rights issue tercatat sebesar Rp 26,29 triliun. Jumlah ini lebih tinggi daripada tahun lalu yang senilai Rp 20,91 triliun. "Ini karena suku bunga juga naik. Jadi, emiten banyak yang memanfaatkannya untuk mencari dana dari rights issue," kata Reza. Sementara, nilai penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) baru sebesar Rp 13,42 triliun. Jumlah tersebut masih lebih tinggi daripada capaian IPO tahun lalu yang sebesar Rp 10,35 triliun.

William masih yakin akan pertumbuhan pasar modal di Indonesia. Pada akhir tahun ini, dia optimistis investor asing akan kembali membanjiri bursa dan turut menggerakkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sementara IHSG sudah memberikan imbal hasil (return) sebesar 16,01% sepanjang tahun ini (ytd). Namun imbal hasil tersebut masih berada di bawah indeks saham India dan indeks saham Thailand yang mencatatkan return masing-masing 25,82% dan 19,86%.

Di akhir tahun ini, William memperkirakan IHSG bisa berada di level 5.625.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×