kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,20   6,85   0.74%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Private placement bisa jadi sentimen positif bagi Sarana Meditama Metropolitan (SAME)


Selasa, 21 September 2021 / 08:50 WIB
Private placement bisa jadi sentimen positif bagi Sarana Meditama Metropolitan (SAME)


Reporter: Kenia Intan | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Emiten pengelola rumah sakit OMNI, PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk, berencana melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atawa private placement.

Emiten berkode SAME itu bakal menambahkan 1,71 miliar saham atau sebanyak-banyaknya 10% dari jumlah seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.

"Dalam rangka memperoleh tambahan dana perseroan agar memiliki kemampuan untuk mendanai pengembangan usaha perseroan, termasuk tetapi tidak terbatas kepada akuisisi rumah sakit lainnya dan membiayai investasi barang modal," jelas manajemen SAME dalam keterbukaan informasi, Jumat (17/9).

Lebih lanjut diungkapkan, pemegang saham SAME akan mengalami penurunan atau dilusi kepemilikan saham sebanyak-banyaknya 9,09%. Private placement akan dilaksanakan setelah disetujui dalam RUPSLB dan tidak melebihi jangka waktu dua tahun sejak RUPSLB tersebut.

Adapun SAME akan menggelar RUPSLB pada pada 26 Oktober 2021 mendatang.

Baca Juga: Akan private placement, Sarana Meditama (SAME) akan minta restu pemegang saham

 

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengatakan, dana hasil private placement yang kemungkinan akan dimanfaatkan untuk akuisisi itu bisa menjadi sentimen positif ke pergerakan harga saham SAME dalam jangka panjang.

Sementara untuk jangka pendek, Sukarno melihat belum ada tanda-tanda pasar merespon atas aksi korporasi tersebut.

Mengutip keterbukaan informasi, SAME saat ini tengah dalam proses merencanakan dan negosiasi pembelian atas 66% saham PT Kedoya Adyaraya Tbk (RSGK). Tujuan dari akuisisi itu untuk memperluas kegiatan usaha pelayanan kesehatan SAME di Indonesia.  

Sekadar informasi, harga saham SAME tercatat menguat 51,95% secara year to date (ytd). Sementara, sejak sebulan yang lalu, pergerakan harga saham SAME melemah 5,36%.

"Salah satu penurunan harga saham SAME disebabkan aksi profit taking karena kenaikannya sudah tinggi dan pergerakannya juga inline seperti emiten rumah sakit lainnya," kata dia kepada Kontan.co.id, Senin (20/9).

Lebih lanjut ia mengungkapkan, Jika harga dalam waktu dekat saham SAME tidak kembali ke atas Rp 585 dan malah bergerak menguji suport di Rp 492, tidak menutup kemungkinan harganya bisa lanjut melemah hingga akhir tahun. Setelah itu, baru akan ada peluang bagi SAME untuk menguat kembali.

Baca Juga: Sarana Meditama (SAME) akan akusisi Kedoya Adyaraya (RSGK), ini alasannya

Dalam jangka pendek, saham SAME masih dalam tren sideways atau terkonsolidasi dengan kecenderungan turun. Oleh karenanya, investor disarankan menunggu terlebih dahulu hingga melihat sinyal buy yang jelas untuk bisa masuk kembali.

"Karena jika skenario harga malah breakdown Rp 585, harganya bisa turun lebih dalam lagi. Nah, kita bisa gunakan akumulasi buy di next support atau buy on weakness," jelas Sukarno.

Sinyal beli yang kuat dalam kondisi sideways ditandai dengan harga saham bisa breakup Rp 585 dalam waktu dekat. Jika bisa break, ada peluang menguat ke Rp 680 hingga Ro 700.

"Akan tetapi jika gagal, sebaiknya menunggu beli di harga Rp 410 – Rp 460, kemudian jika sudah ada sinyal boleh take profit kembali di harga Rp 500 – Rp 530," pungkas Sukarno.

Selanjutnya: Ramai-ramai gelar aksi merger dan akuisisi, ini kata para pengamat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×