Reporter: Dyah Megasari | Editor: Test Test
JAKARTA. PT Pratama Capital Asset Management kembali meluncurkan produk reksadana terbaru. Sejalan dengan strategi bisnisnya yang fokus ke pasar saham, Pratama Capital meluncurkan reksadana saham Pratama Equity, pada akhir pekan lalu.
Presiden Direktur Pratama Capital, Djoni Gunawan, bilang, Pratama Equity khusus menyasar nasabah institusi berkelas superpremium. Alasannya, untuk memiliki satu unit reksadana tersebut, institusi yang berminat harus menyiapkan dana minimal sebesar Rp 10 miliar.
Ide peluncuran reksadana ini berkaca dari produk sebelumnya. Yaitu, reksadana saham, yang menyasar kelas ritel premium dengan minimal unit pembelian senilai Rp 50 juta. "Ternyata saat itu banyak sekali yang berminat. Bahkan imbal hasil yang diberikan mencapai lebih dari 100%," ujar Djoni, kemarin (15/2).
Kali ini, Pratama Equity memiliki portofolio pada saham-saham tertentu saja. "Ini tidak berarti blue chips atau bukan. Tapi kami memilih saham dengan PE (Price Earning Ratio) yang rendah," ujarnya.
Beberapa saham yang dibidik antara lain saham-saham consumer goods dan saham perbankan. Target atau indikasi return yang diberikan Pratama tak muluk-muluk, yaitu berkisar 30%-40%. "Kami selalu katakan seperti itu pada nasabah, bahkan kadang kami bilang 25%," papar Djoni. Hal ini sengaja dibeberkan agar nasabah tak terlalu banyak berharap. "Tapi pada kenyataannya, dengan return 2% atau 3% di atas deposito mereka sudah puas," imbuhnya.
Dari produk ini, Pratama Capital menargetkan pengumpulan dana kelolaan mencapai Rp 100 miliar. Dalam waktu dekat ini, Pratama belum berrencana kembali menerbitkan reksadana saham. Menurut Djoni, pihaknya memilih membesarkan satu produk dulu, tapi fokus dan berhasil.
Pratama juga enggan memberikan imbal hasil dengan cara fix rate. "Agar nasabah tahu, meski keuntungan yang diraih bisa besar, risikonya juga besar," ucap Djoni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News