kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.060   76,14   1,09%
  • KOMPAS100 1.056   15,95   1,53%
  • LQ45 830   13,44   1,65%
  • ISSI 214   1,34   0,63%
  • IDX30 424   7,62   1,83%
  • IDXHIDIV20 510   8,45   1,68%
  • IDX80 120   1,83   1,54%
  • IDXV30 125   0,72   0,58%
  • IDXQ30 141   2,32   1,67%

PP Properti (PPRO) Riah Pinjaman dari Bank Syariah Indonesia (BRIS) Rp 800 Miliar


Rabu, 23 Februari 2022 / 08:44 WIB
PP Properti (PPRO) Riah Pinjaman dari Bank Syariah Indonesia (BRIS) Rp 800 Miliar
ILUSTRASI. Lagoon Avenue Mall di apartemen?Grand Kamala Lagoon Bekasi yang dikembangan PP Properti (PPRO).


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP (Persero) Tbk (PTPP) memberikan Corporate Guarantee untuk PT PP Properti Tbk (PPRO) sehubungan dengan fasilitas pembiayaan dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS).

Sekretaris Perusahaan PPRO Deni Budiman menyebutkan, perseroan mendapatkan fasilitas pembiayaan setinggi-tingginya sebesar Rp 800 miliar.

Adapun fasilitas pembiayaan tersebut berdasarkan prinsip musyarakah dengan jangka waktu selama 12 bulan terhitung sejak tanggal pencairan dengan nisbah bagi hasil sebesar PPRO 58,36% dan BRIS 41,46%.

"Fasilitas pembiayaan yang diterima PPRO dari Bank BSI dipergunakan oleh PPRO untuk keperluan modal kerja," tulis Deni dalam keterbukaan informasi, Rabu (23/2).

Adapun PTPP, sebagai induk PPRO terlibat dalam transaksi itu dengan pemberian Corporate Guarantee kepada Bank Syariah Indonesia.

Baca Juga: Prospek Saham PTPP Kian Menarik Usai Lepas Aset Bisnis

Hal itu guna menjamin dan menanggung pemenuhan kewajiban PPRO atas fasilitas pembiayaan yang diterima yang tercantum dalam akad pembiayaan dan perubahan-perubahannya.

Sebagai pengingat, tahun ini PPRO menargetkan pertumbuhan marketing sales sebesar 20% sepanjang 2022. Sementara dari sisi kinerja keuangan perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp 1,2 triliun dengan laba bersih sekitar Rp 13 miliar tahun ini.

Guna mencapai target, PPRO berencana mempercepat penjualan unit yang ready stock dengan memanfaatkan dukungan dari pemerintah melalui relaksasi PPN.

PPRO juga akan memperbesar pengembangan produk rumah tapak dan melakukan program Kementerian BUMN terkait asset recycling dalam bentuk divestasi saham anak perusahaan dan penjualan lahan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×