kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.060   76,41   1,09%
  • KOMPAS100 1.056   15,99   1,54%
  • LQ45 831   13,98   1,71%
  • ISSI 214   1,38   0,65%
  • IDX30 424   7,59   1,82%
  • IDXHIDIV20 511   8,76   1,75%
  • IDX80 120   1,83   1,54%
  • IDXV30 125   0,81   0,66%
  • IDXQ30 141   2,26   1,63%

PP Properti baru raih marketing sales Rp 560 miliar di kuartal I


Rabu, 28 Maret 2018 / 19:29 WIB
PP Properti baru raih marketing sales Rp 560 miliar di kuartal I
ILUSTRASI.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Properti Tbk (PPRO) melihat pasar properti di tiga bulan pertama tahun ini masih belum terlalu bergairah. Pelaku pasar masih cenderung wait and see terhadap kondisi ekonomi dan diperkirakan gairah industri itu baru akan terjadi pada kuartal II-2018.

Penilaian PP Properti tersebut didasarkan pada pencapaian marketing sales atau pra penjualan perusahaan selama Januari-Maret 2018 yang hanya Rp 560 miliar. Perolehan tersebut, turun tipis yaitu 4,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu mencapai Rp 585 miliar.

Sementara dibandingkan target tahun ini, pencapaian PPRO selama tiga bulan pertama tersebut masih sekitar 14,7%. PPRO membidik marketing sales Rp 3,8 triliun pada tahun ini.

Marketing sales selama tiga bulan pertama tersebut paling banyak disumbang oleh proyek apartemen yang dibangun PPRO di Wiyung, Surabaya dengan kontribusi sebesar Rp 370 miliar. Lalu, proyek Grand Kamala Lagoon (GKL) berkontribusi sebesar Rp 50 miliar, Ayoma Apartemen Rp35 miliar, Grand Dharmahusada Lagoon (GDL) Rp 15 miliar, Grand Samaya Rp 20 miliar, dan Begawan Apartemen Rp 23 miliar.

Indaryanto, Direktur Keuangan PP Properti mengatakan, beberapa proyek yang sudah groundbreaking secara bersamaan pada Desember 2017 belum menunjukkan penjualan yang optimal pada tiga bulan pertama ini, karena pasar masih cenderung wait and see.

"Pasar masih menunggu apakah kondisi ekonomi tetap stabil dengan akan adanya tahun pemilu dan dengan adanya faktor kenaikan suku bunga The Fed," kata Indar pada KONTAN, Rabu (28/3).

Namun, Indar melihat kondisi ekonomi akan tetap bagus setelah faktor yang ditunggu seperti kenaikan suku bunga bunga The Fed diumumkan, karena pemerintah sudah melakukan kebijak-kebijakan antisipatif. Oleh karena itu, ia yakin, pasar properti akan bergairah di kuartal II dan perusahaan bisa mencapai marketing sales Rp 1,5 triliun di periode tersebut.

Pada kuartal II mendatang, PPRO masih akan mengandalkan penjualan dari proyek-proyek eksisting. Perusahaan belum memiliki rencana meluncurkan proyek baru. Proyek anyar berikutnya baru akan dirilis pada semester II, salah satunya adalah proyek apartemen Aero City di Kertajati

Adapun strategi perusahaan untuk mencapai target adalah memberikan gimmick pemasaran yang positif serta menggenjot penjualan gelondongan. Setelah tahun lalu berhasil menjual satu tower apartemen kepada Alumni Perguruan Tinggi di Semarang, PPRO juga tengah menjajaki penjualan satu tower apartemen lagi di Malang secara buck sales. "Ini masih dalam proses," ujar Indar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×