Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Pasar saham Asia dibuka di zona merah pada transaksi perdagangan awal pekan ini, Senin (27/2). Data yang dihimpun CNBC menunjukkan, pada pukul 08.20 waktu Singapura, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,78%.
Saham-saham eksportir Jepang tampak tertekan akibat penguatan yen. Sebut saja Toyota turun 0,87%, Honda turun 1,32%, dan Sony turun 0,89%. Sekadar informasi saja, pada pukul 08.13 waktu Singapura, yen diperdagangkan di level 112,06. Menguat dari posisi sebelumnya pada pekan lalu yang berada di atas level 112,80.
Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,11% dan indeks ASX 200 Australia turun 0,21%.
Penurunan bursa Asia terjadi bersamaan dengan anjloknya nilai tukar poundsterling sebesar 0,5% terhadap dollar AS. Berdasarkan data CNBC, pada pukul 08.18 waktu Singapura, poundsterling melemah 0,4% terhadap dollar AS di awal perdagangan di posisi US$ 1,2415. Posisi poundsterling melemah dari level di atas US$ 1,2500 di sesi sebelumnya. Bahkan, mata uang Inggris ini sempat merosot 0,5% lebih.
Para analis merujuk pada laporan di harian Times yang memprediksi Perdana Menteri Theresa May tengah mempersiapkan referendum kemerdekaan pemerintah Skotlandia.
"Jika itu kasusnya, saya melihat ada reaksi yang berlebihan di market," jelas Ray Attrill, global co-head of foreign exchange strategy National Australia Bank kepada CNBC.
Attrill menambahkan, jika maket benar-benar mengira akan ada referendum kemerdekaan dalam waktu dekat, maka posisi poundsterling akan sangat rentan. "Lihat saja kejatuhan poundsterling pada referendum sebelumnya di awal September 2014," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News