Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Meski minim dukungan ekonomi, spekulasi Brexit kali ini memberi ruang poundsterling untuk merangkak naik. Euro pun tertekan.
Mengutip Bloomberg, Selasa (19/4) pukul 17.23 WIB pairing EUR/GBP yang merosot 0,45% di level 0,7887 dibanding hari sebelumnya.
Sebenarnya, data ekonomi Eropa yang dirilis oleh Zentrum fur Europaische Wirtschaftsforschung (ZEW) pada April 2016 terpantau positif, yakni naik dari 10,6 menjadi 21,5. Kenaikan ini serupa dengan kondisi ekonomi Jerman, di mana data ZEW juga menunjukkan pertumbuhan signifikan dari 4,3 menjadi 11,2 pada periode yang sama.
Meski demikian, catatan transaksi berjalan Eropa Februari 2016, surplusnya mengecil dari 27,5 miliar euro menjadi 19,0 miliar euro.
Sekadar informasi, ZEW merupakan lembaga analisis yang melakukan survei terhadap 275 institusi dan investor untuk mengukur iklim bisnis di Eropa dan Jerman. Data ini rutin tiap bulan dirilis oleh Eropa.
Agus Chandra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menuturkan pelemahan EUR/GBP terjadi akibat rebound yang dialami poundsterling. Pasar sedang menanti sinyal lanjutan dari pidato Gubernur Bank of England, Mark Carney.
“Kalau ada sinyal, BOE akan lakukan langkah positif yang menjegal langkah hengkangnya Inggris dari Uni Eropa atau sinyal pertumbuhan ekonomi yang positif, laju GBP makin kencang,” ujar Agus.
Karena memang untuk jangka pendek ini pergerakan poundsterling lebih condong dipengaruhi oleh spekulasi Brexit.
Jika menilik dari fundamental, euro lebih stabil. Namun volatilitas akibat Brexit dan penantian pidato Carney jadi ruang bagi GBP untuk merangkak unggul. “Rabu (20/4) pergerakan akan ditentukan hasil pidato tersebut dengan kans EUR/GBP melemah terbatas masih ada,” prediksi Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News