kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Poundsterling persempit jarak dengan the greenback


Senin, 03 Oktober 2016 / 06:08 WIB
Poundsterling persempit jarak dengan the greenback


Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Meski data ekonomi Inggris memuaskan, kekuatan USD tidak lantas luntur begitu saja. Walau memang poundsterling tetap dulang penguatan tipis atas the greenback.

Mengutip Bloomberg, Jumat (30/9), pasangan GBP/USD merangkak unggul tipis 0,03% di level 1,2972 dibanding hari sebelumnya.

Nizar Hilmy, Analis SoeGee Futures mengungkapkan keunggulan poundsterling meski tipis datang dari neraca berjalan Inggris Juli 2016 yang defisitnya hanya 28,7 miliar poundsterling dari dugaan pasar yang bisa menyentuh defisit 30,5 miliar poundsterling.

Ditambah lagi GDP kuartal dua Inggris tumbuh 0,7% dari sebelumnya 0,6%. Dengan investasi bisnis yang naik 1,0% dari sebelumnya 0,5%.

"Jejeran data ekonomi Inggris berbeda dengan apa yang tersaji dari Amerika Serikat ini yang menjadi keuntungan bagi GBP untuk unggul tipis atas USD," ungkap Nizar.

Memang pada akhir pekan lalu, data pengeluaran pribadi AS Agustus 2016 turun dari 0,4% menjadi 0,0% dan pendapatan personal yang mengempis dari 0,4% menjadi 0,2%. Meski begitu, AS mendapat daya tahan dari sajian GDP kuartal duanya yang tumbuh 1,4% dari kuartal sebelumnya 1,1%. Sehingga pelemahan USD pun terjaga.

Selain itu, Nizar menambahkan, USD juga diuntungkan dengan situasi di Eropa pasca ditemukannya kasus pencucian uang yang dilakukan oleh Deutsche Bank. Timbul kecemasan yang merontokkan kepercayaan pasar akan situasi ekonomi dan politik di Eropa. "Di tengah keadaan seperti ini pasar lantas beralih ke safe haven seperti USD," jelas Nizar.

Nizar menduga, Senin (3/10), pergerakan GBP/USD akan bergantung dari data manufaktur kedua negara. Jika menilik prediksi pasar sajian data akan menunjukkan hasil yang kontras. Manufaktur Inggris diproyeksi merosot sementara AS justru mendulang perbaikan sektor manufaktur.

"Kalau data ekonomi Inggris tidak konsisten, pasar akan kembali pada dugaan bahwa pemangkasan suku bunga diperlukan Bank of England untuk menjaga roda perekonomian Inggris pasca Brexit," jelas Nizar.

Apabila hal ini berkembang lagi di pasar bukan tidak mungkin poundsterling kembali terkikis. Karena di sisi lainnya AS masih tetap menjaga peluang kenaikan suku bunganya paling tidak sekali yakni pada Desember 2016 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×