Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Pasca guncangan pengumuman hasil referendum Inggris akhir pekan lalu, nilai tukar poundsterling semakin tak berdaya. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 10.46 waktu Tokyo, nilai tukar poundsterling melemah lagi sebesar 2,2% menjadi US$ 1,3377 per dollar AS.
Pelemahan hari ini melanjutkan aksi jual pada akhir pekan lalu yang menyebabkan poundsterling keok 8,1%.
Di sisi lain, euro melemah 1,1% versus si hijau pasca tertekan 2,4% pada sesi terakhir.
Prospek poundsterling masih buram beberapa waktu ke depan setelah hasil referendum menunjukkan kemenangan kubu Brexit. Kondisi ini menyebabkan tingkat ketidakpastian di market semakin tinggi.
Di sisi lain, kondisi politik Inggris juga belum jelas. Pasalnya, Perdana Menteri David Cameron menyatakan akan mengundurkan diri pada Oktober tanpa memberikan penjelasan lebih jauh kapan Inggris akan benar-benar hengkang dari Uni Eropa.
"Pekan ini akan menjadi minggu yang berat. Pasar akan bergerak sangat volatil dan investor akan takut untuk memasang posisi di mana pun," papar James Audiss, senior investment adviser Shaw and Partners di Sydney.
Dia menambahkan, beberapa hari ke depan merupakan kunci utama bagi bank sentral untuk membatasi volatilitas dan mencegah meningkatnya pasar kredit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News