kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Poundsterling gagal ungguli yen


Minggu, 27 Maret 2016 / 21:12 WIB
Poundsterling gagal ungguli yen


Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pelemahan yen gagal dimanfaatkan poundsterling untuk unggul. Sebab, beban mata uang Negeri Ratu Elizabeth ini tengah memuncak.

Mengutip Bloomberg, Jumat (25/3) pasangan GBP/JPY tetap terkoreksi 0,05% ke level 159,69 dibanding hari sebelumnya.

Indikator inflasi Tokyo Maret 2016 merosot ke level minus 0,3% dibanding Februari 2015 lalu minus 0,1%. Begitu pun dengan inflasi nasional Jepang stagnan di level 0,0% seperti tahun sebelumnya. Sementara, inflasi inti BOJ ikut stagnan di posisi 1,1% dan harga jasa yang dibeli oleh perusahaan turun dari 0,3% ke level 0,2%.

Gema Goeyardi, Analis dan Direktur PT Astronacci International Futures menjelaskan pelemahan pasangan GBP/JPY terjadi karena kontrasnya data inflasi kedua negara.

Sebelumnya inflasi Inggris pertumbuhannya tercatat hanya 0,3% pada bulan Februari lebih rendah dari perkiraan pertumbuhan inflasi setinggi 0,4%. Laju CPI Inggris tersebut sama dengan data inflasi di bulan Januari. Di samping itu, inflasi inti Inggris masih tidak berubah di level 1,2% setelah melambat pada bulan Januari di angka 1,4% yang diukur pada bulan Desember.

“Belum lagi karena tekanan Brexit yang terus membayangi. Sehingga pergerakan sterling dalam tren bearish saat ini,” papar Gema. Hal ini juga yang akan terus membawa pasangan ini dalam arah pergerakan merunduk. Belum ada kans bagi sterling untuk memperbaiki posisinya.

Apalagi liburnya pasar di Inggris membuat poundsterling nyaris tidak punya dukungan positif sama sekali. “Serta masih adanya pernyataan positif dari Anggota Dewan Bank Sentral Jepang (BoJ), Yukitoshi Funo yang mengatakan keuntungan perusahaan meningkat meski masih sedikit. Ini cukup membuat yen lebih unggul,” tambah Gema.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×