Sumber: KONTAN | Editor: Test Test
JAKARTA. Raksasa besi dan baja asal Korea Selatan, Pohang Iron and Steel Company (POSCO), terus membidik perusahaan sejenis di Indonesia untuk diakuisisi atau sekedar menjalin kerjasama. Yang terbaru, POSCO membeli 65% saham PT International Steel Indonesia (ISI). Produsen besi dan baja ini adalah anak usaha PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM).
Ang Andri Pribadi, Sekretaris Perusahaan SMSM mengatakan, pihaknya menjual 2,44 juta saham atau 25% dari total saham ISI kepada POSCO. Nilai penjualannya sebesar US$ 271.200. Perjanjian jual-beli atau share purchase agreement (SPA) itu telah diteken kedua pihak pada Rabu pekan lalu (9/12).
Selain membeli kepemilikan Selamat Sempurna, POSCO yang sebelumnya tidak pernah tercatat sebagai pemegang saham ISI, membeli 31% saham perusahaan ini dari tangan Daewoo International Corporation (Daewoo) dan 9% saham dari pemilik perorangan, Nam Han Woo. Alhasil, POSCO mengakuisisi 65% saham ISI dengan total nilai transaksi sebesar US$ 705.250.
Seluruh transaksi penjualan saham tersebut akan rampung setelah seluruh persyaratan dalam SPA terpenuhi. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat," ujar Ang kepada KONTAN, kemarin (13/12). Alhasil, pasca masuknya POSCO, SMSM hanya menyisakan 15% saham ISI. Sedangkan Daewoo masih punya 20% saham.
Juga menyuntikkan modal
Ang menuturkan, SMSM menjual sebagian besar kepemilikannya karena kinerja ISI terus menurun. Apalagi, sebagian besar bahan baku perusahaan penjual pelat baja itu tergantung dari POSCO. Nah, kehadiran perusahaan Korea itu diharapkan bisa meningkatkan kinerja ISI. "Mudah-mudahan bisa terjadi efisiensi, sehingga mampu memberikan perbaikan," imbuhnya.
Sekedar informasi, POSCO sudah lebih dulu masuk ke Indonesia melalui PT Krakatau Steel. Kedua perusahaan ini telah mengikat kerjasama pembentukan perusahaan patungan. Perusahan baru itu akan membangun pabrik besi baja terintegrasi di Cilegon, Banten, dengan kapasitas sebesar enam juta ton per tahun.
POSCO dan SMSM, serta para penjual saham ISI, sepakat menambah suntikan modal ke perusahaan ini sesuai porsi kepemilikan saham masing-masing. Modal disetor ISI akan didongkrak 3,5 kali lipat dari Rp 27,42 miliar menjadi sebesar Rp 124,84 miliar.
Djoko Rahardjo, pengamat pasar modal dari NISP Sekuritas berpendapat, POSCO pantas mengakuisisi ISI. Hal ini sejalan dengan langkah mereka yang tengah gencar berinvestasi di Indonesia bekerjasama dengan Krakatau Steel. SMSM juga diuntungkan, karena ISI bakal berkembang pesat. Pelepasan aset itu tentu telah melalui pertimbangan matang. "Karena bicara investasi, ini kembali pada kesiapan modal," katanya.
Hingga kuartal ketiga 2009, penjualan bersih SMSM mencapai sekitar Rp 947,59 miliar atau turun 5,24% dari periode yang sama 2008, yang sebesar Rp 1 triliun. Sedangkan bagian atas laba bersih ISI yang masuk ke kantong SMSM hanya Rp 2,1 miliar. Angka ini turun 74,61% dari periode sama 2008. Tapi, SMSM membukukan kenaikan laba usaha 11,65% jadi Rp 149,55 miliar, dan laba bersih tumbuh 18,03% jadi Rp 98,26 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News