Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) siap melantai di bursa karbon dengan mendaftarkan aset Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Karang.
VP Technology Development PT PLN Indonesia Power Muhammad Soleh mengungkapkan, PLN Group telah mendaftarkan PLTGU Muara Karang saat launching bursa karbon.
"Credit karbonnya diantara pembangkit lain terbesar, kemudian pembangkit lain (akan) didaftarkan. PLTA yang baru dibangun, PLTS juga akan masuk, dan juga akan ditambah PLTG atau pembangkit lain berbahan gas ini masih kategori green," kata Soleh dalam Webinar Collaborative Strategies for a Greener Energy Industry, Selasa (17/10).
Rencana untuk melantai di bursa karbon Indonesia telah disampaikan PLN pada akhir September lalu.
PLN mengklaim akan menjadi trader terbesar di bursa karbon Indonesia dengan membuka setara hampir 1 juta ton CO2.
Baca Juga: PLN Optimistis Jadi Trader Terbesar Bursa Karbon, Andalkan PLTGU Blok 3 Muara Karang
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan PLN Group siap menjadi garda terdepan dalam upaya penurunan emisi melalui peran aktif dalam bursa perdagangan karbon di Indonesia. Upaya tersebut merupakan wujud komitmen perseroan dalam melakukan transisi energi di tanah air.
"Kita akan segera melantai di bursa karbon dengan penurunan emisi terbesar," ungkap Darmawan dalam keterangan resmi, akhir bulan lalu.
Tidak hanya terdaftar di bursa, PLN juga melakukan perdagangan karbon secara langsung dengan melingkupi 3 dari 4 aspek perdagangan karbon, yaitu perdagangan emisi secara langsung, offset emisi secara langsung, dan perdagangan offset melalui bursa.
Lebih lanjut Darmawan mengungkapkan, unit pembangkit berbahan bakar gas pertama di Indonesia, PLTGU Blok 3 Muara Karang akan memimpin langkah pembangkit PLN masuk ke bursa karbon.
PLTGU ini telah memiliki Sertifikat Penurunan Emisi (SPE) gas rumah kaca (GRK) dari Kementerian LHK dan tercatat berhasil menurunkan karbon dioksida setara hampir 1 juta ton di tahun 2022.
Baca Juga: Pemerintah Berharap RUKN dan RUPTL Rampung Bulan Depan
PLTGU Blok 3 Muara Karang telah menggunakan 100% bahan bakar gas yang telah diregasifikasi dari LNG pada Floating Storage and Regassification Unit (FSRU) dengan menggunakan suplai LNG.
PLTGU ini juga dilengkapi dengan teknologi gas turbin terbaru dan paling efisien yang menggunakan metode Combine Cycle.
Dalam riset Kontan, PLN Nusantara Power akan melantai di bursa karbon pada 23 Oktober mendatang. Valuasi PLTGU Blok 3 Muara Karang ditaksir mencapai Rp 54 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News