Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga akhir Maret 2018, PT Pinnacle Persada Investama atau Pinnacle Investment telah membukukan dana kelolaan mencapai Rp 3,5 triliun. Untuk memupuk perolehan dana kelolaan, Pinnacle Investment gencar meluncurkan reksadana baru pada tahun ini.
Manajer Investasi yang memperoleh izin usaha sebagai manajer investasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Juni 2015 ini berencana mengeluarkan empat reksadana exchanged traded fund (ETF) baru hingga akhir 2018.
Guntur Putra President & Chief Executive Officer (CEO) Pinnacle Investment mengatakan, reksadana ETF yang baru akan mengusung strategi pengelolaan pasif. "Selama ini ETF di Pinnacle menggunakan strategi smart beta, yaitu penggabungan strategi aktif dan pasif, untuk ETF yang baru ini khusus ETF yang pasif," paparnya, Kamis (12/4).
Dalam meluncurkan reksadana ETF berjenis pasif, Pinnacle Investment akan bekerja sama dengan indeks global seperti indeks FTSE, S&P Dow Jones, Morgan Stanley Capital International (MSCI). "Tiga produk ETF baru bekerja sama dengan indeks global, satu reksadana ETF mengunakan lokal indeks," kata Guntur.
Adapun, terkait rencana Bursa Efek Indonesia (BEI) mengeluarkan indeks saham acuan baru, yaitu indeks saham BUMN, Dividen dan Syariah, Guntur mengatakan, Pinnacle berpotensi menerbitkan lebih dari empat reksadana baru pada tahun ini.
Guntur menargetkan pada Mei dan Juni 2018, dua reksadana ETF baru akan meluncur baik yang mengacu ke indeks lokal maupun global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News