Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pidato Gubernur European Central Bank (ECB) Mario Drgahi pada Senin (28/1) tidak memberikan dampak signifikan bagi pergerakan euro terhadap dollar AS. Mengutip Bloomberg, Selasa (29/1), euro tercatat menguat 0,04% terhadap dollar AS ke level 1,1433.
Analis PT Rifan Financindo Berjangka Puja Purbaya Sakti D mengatakan, pidato Draghi tidak memberikan dampak cukup signifikan bagi pergerakan euro. Dalam pidatonya kemarin, Draghi menyampaikan, ECB siap menyesuaikan semua instrumen yang dibutuhkan untuk memastikan target inflasi tercapai.
Selain itu, ECB juga menyampaikan bahwa tingkat pertumbuhan pinjaman sektor swasta di kawasan euro tetap sebesar 3,3% pada Desember tahun lalu. "Harapan yang mengecewakan untuk sedikit kenaikan," kata Puja, Selasa (29/1).
Penguatan eruo kali ini pun lebih didominasi oleh dollar AS yang cenderung melemah. Fokus pelaku pasar kini tertuju pada FOMC Meeting yang diekspektasikan akan memberikan sinyal penghentian siklus kenaikan suku bunga yang telah mereka jalankan secara agresif tahun lalu.
"Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) dan global terancam sehingga kenaikan suku bunga kemungkinan tak dilakukan tahun ini bahkan dihentikan dulu untuk sementara waktu, "kata Puja.
Meski dalam pekan ini AS dan China akan kembali bertemu, Puja memprediksi, masih akan muncul ketidakpastian dari negosiasi perdagangan tersebut dan masih menekan dollar AS.
"Masih tertekannya dollar AS ini akan memberikan sentimen positif pada euro untuk bisa melanjutkan gain pada perdagangan selanjutnya," kata Puja.
Rabu (30/1) pukul 17.00 WIB, akan dirilis indikator ekonomi EA Business Confidence JAN yang diprediksi menurun dari 0,82 menjadi 0,75 (konsensus). Turunnya jumlah total indikator iklim usaha yang dibuat berdasarkan survei usaha bulanan dan dirancang untuk menyediakan penilaian jelas dan tepat waktu mengenai situasi siklikal di kawasan Eropa ini akan berdampak unfavorable bagi euro.
Kemudian pukul 20.00 WIB akan dirilis indikator ekonomi DE Inflation Rate YoY Prel JAN yang diprediksi menurun dari 1,7% menjadi 1,6% (konsensus). Turunnya persentase tingkat inflasi di Jerman yang mengukur perubahan harga barang dan jasa dari perspektif konsumen ini akan berdampak favorable bagi euro.
Sementara itu Kamis (31/1) pukul 02.00 WIB akan dirilis indikator ekonomi US Fed Interest Rate Decision yang diprediksi masih bertahan diangka 2.5% (konsensus). Masih bertahannya tingkat suku bunga acuan The Fed ini akan berdampak unfavorable bagi Dollar AS sehingga akan memberikan sentimen positif bagi Euro pada perdagangan berikutnya.
Secara analisa teknikal grafik daily, indikator Moving Average Exponential (EMA) melebar dengan arah kurs naik, kemudian pada Vortex Indicator (VI) dengan kondisi red over blue yang melebar dimana arah kurs berpotensi terkoreksi. Selanjutnya pada indikator True Strengh Indicator (TSI) berada diarea -0.2 yang menunjukkan kurs kurang kuat untuk naik.
Secara umum, EUR/USD masih berpotensi melanjutkan gain pada perdagangan selanjutnya. Rekomendasi trading untuk pasangan EUR/USD adalah buy selama harga diatas 1.1450 dengan level resistance antara 1.1452, 1.1477, 1.1534 dan support antara 1.1395, 1.1363, 1.1306.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News